Penyembur api bukanlah temuan baru. Senjata model ini sudah ada sejak zaman Bizantium kuno, Penyembur api modern muncul di tangan Jerman pada 1901 dan selanjutnya digelar dalam pertempuran parit dalam Perang Dunia I.
Saat Perang Dunia II meletus, Jerman juga memakai senjata sejenis dalam invasinya ke Belanda pada 1940. Sedangkan Amerika Serikat pertama kali menggelar penyebur api dalam operasinya di Guadalcanal, 1942. Tipe yang dipakai adalah M1, generasi awal penyembur api yang tergolong payah.
Bahan pembakar berupa campuran solar dan hidrogen terbakar kelewat cepat.Akibatnya, jarak semburan jadi pendek serta daya rusaknya juga minim. Kelemahan M1 selanjutnya dibenahi oleh Louis Fieser dengan mengganti bahan pembakar dengan suatu campuran yang kini lebih dikenal dengan nama napalm. Penyembur api A2 generasi AS dini diberi kode M2-2.
Serbuan ke bungker
Dimulai dari infanteri kawan menghujani bungker dengan tembakan senapan mesin untuk alihkan perhatian lawan. Operator penyembur api kemudian bergerak menuju posisi paling optimal untuk menghantam lawan.Pada varian M2-2, semburan dilakukan selama 20 sampai 22 detik, sementara jarak semburan maksimal mencapai lebih 30 meter.
Semburan yang dilakukan dalam tempo panjang tidak cuma menghabisi lawan. Pada kasus bungker bertingkat, pembakaran yang cukup lama bisa menyedot banyak oksigen dari ruang yang tidak terbakar.
Begitu aksi usai, operator penyembur api harus mencari jalan keluar kabur dari incaran lawan. Personel yang diserahi tugas membawa tabung penyembur api merupakan target sniper lawan. Satu tembakan saja menembus tabung penyembur api sama dengan malapetaka.
(Dodi Aviantara. angkasa.co.id)
Saat Perang Dunia II meletus, Jerman juga memakai senjata sejenis dalam invasinya ke Belanda pada 1940. Sedangkan Amerika Serikat pertama kali menggelar penyebur api dalam operasinya di Guadalcanal, 1942. Tipe yang dipakai adalah M1, generasi awal penyembur api yang tergolong payah.
Bahan pembakar berupa campuran solar dan hidrogen terbakar kelewat cepat.Akibatnya, jarak semburan jadi pendek serta daya rusaknya juga minim. Kelemahan M1 selanjutnya dibenahi oleh Louis Fieser dengan mengganti bahan pembakar dengan suatu campuran yang kini lebih dikenal dengan nama napalm. Penyembur api A2 generasi AS dini diberi kode M2-2.
Serbuan ke bungker
Dimulai dari infanteri kawan menghujani bungker dengan tembakan senapan mesin untuk alihkan perhatian lawan. Operator penyembur api kemudian bergerak menuju posisi paling optimal untuk menghantam lawan.Pada varian M2-2, semburan dilakukan selama 20 sampai 22 detik, sementara jarak semburan maksimal mencapai lebih 30 meter.
Semburan yang dilakukan dalam tempo panjang tidak cuma menghabisi lawan. Pada kasus bungker bertingkat, pembakaran yang cukup lama bisa menyedot banyak oksigen dari ruang yang tidak terbakar.
Begitu aksi usai, operator penyembur api harus mencari jalan keluar kabur dari incaran lawan. Personel yang diserahi tugas membawa tabung penyembur api merupakan target sniper lawan. Satu tembakan saja menembus tabung penyembur api sama dengan malapetaka.
(Dodi Aviantara. angkasa.co.id)
No comments:
Post a Comment