Masjid ini mendapat pengaruh yang cukup kuat dari Masjid Nabawi dan Haghia Sophia.
Lantunan suara ayat suci Alquran berkumandang syahdu dari pengeras suara. Suara itu dipilih sebagai backsound dari tampilan bangunan Masjid Islamic Centre Samarinda yang diunggah di laman Youtube.
Dari video itu tersaji sebuah kemegahan arsitektur yang letaknya hanya berseberangan dengan bibir Sungai Mahakam di Samarinda, Kalimantan Timur.
Lokasi dari bangunan megah ini terletak di Kelurahan Teluk Lerong Ulu, Samarinda. Bangunan dengan tujuh kubah yang menjulang tinggi itu akan bisa ditemukan tak jauh setelah melewati jembatan Sungai Mahakam.
Tak heran jika Masjid Islamic Centre Samarinda ini sekarang telah menjelma sebagai salah satu ikon sekaligus juga kebanggaan bagi warga kota berjuluk Bumi Antasari ini.
Mengutip informasi yang tersaji di laman Islamic Centre Samarinda, bangunan ini berdiri di atas lahan seluas delapan hektare. Luas bangunan utamanya 43.500 meter persegi. Sedangkan, untuk daya tampungnya bisa mencapai 40 ribu jamaah.
Asmaul Husna
Pembangunan masjid ini dimulai pada 5 Juli 2001. Ketika itu, Presiden Megawati Soekarno Putri datang langsung ke tempat ini untuk memberi restu. Tujuh tahun berikutnya, proses pembangunan yang menggunakan dana APBD ini rampung.
Orang nomor wahid di negeri ini kembali datang. Tertanggal 16 Juni 2008, kompleks Islamic Centre Samarinda ini diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Melansir informasi yang tertulis di blog bujangmasjid, masjid ini memiliki pengaruh yang cukup kuat dari Masjid Nabawi dan Haghia Sophia di Istanbul Turki. Inspirasi dari Masjid Nabawi di Madinah bisa terlihat lewat rancangan bentuk menaranya.
Jumlah menara di masjid ini ada tujuh, terdiri atas satu menara utama dan enam menara penunjang. Menara utama memiliki tinggi 99 meter. Angka itu mencerminkan pada perlambangan 99 nama baik Allah atau Asmaul Husna. Menara utama itu terletak di sisi sebelah selatan.
Reporter : mohammad akbar |
Redaktur : Damanhuri Zuhri |
No comments:
Post a Comment