Wednesday, July 31, 2013

Membaca Prasasti Membaca Sejarah Medang


MEMBACA PRASASTI MEMBACA SEJARAH MEDANG

Dalam bahasa Sansekreta, prasasti yang bermakna harfiah ‘pujian’ tersebut lazim dipadankan oleh kaum arkeolog sebagai inskripsi (inscription). Bagi masyarakat awam, prasasti sering disebut sebagai batu bertulis atau batu bersurat. Sekalipun diketahui, prasasti tidak selamanya terbuat dari batu. Berdasarkan kesimpulan dari berbagai pendapat para sejarawan, arkeolog, atau ahli epigraf; prasasti merupakan salah satu jenis artefak dimana fungsinya bukan sekadar sebagai pujian; akan tetapi sebagai piagam, maklumat, surat keputusan, undang-undang, atau dokumen yang dituliskan pada bahan keras dan berdaya tahan lama, misal: batu (andesit, pualam, kapur, atau basalt); lempengan logam (tembaga, perunggu, perak, atau emas); daun (lontar atau tal); tanah liat (tablet); atau kertas. Dalam arkeologi, prasasti batu lazim diistilahkan sebagai upala prasasti, prasasti logam diistilahkan sebagai tamra prasasti, dan prasasti lontar disebut tripta prasasti.

Prasasti adalah sebagai tanda berakhirnya masa pra sejarah dan bermulanya masa sejarah. Masa dimana sebagian masyarakat saat itu mulai dapat menulis dan membaca. Sekalipun kebanyakan prasasti tidak dikeluarkan oleh masyarakat, melainkan para raja yang tengah berkuasa di kerajaan tertentu. Karenanya sebagian dari prasasti yang ada cenderung memuat pujian-pujian pada seorang raja. Sekalipun demikian, banyak prasasti yang tidak memuat pujian-pujian terhadap raja. Pengertian lain, terdapat pula prasasti-prasasti yang berisikan tentang penetapan terhadap desa sebagai sima swatantra (daerah perdikan atau daerah bebas pajak), keputusan pengadilan tentang perkara perdata (jayapatra atau jayasong), tanda atas kemenangan (jayacikna), persoalan utang-piutang (suddhapatra), dsb.


Diketahui bahwa prasasti tidak selamanya ditulis dengan huruf Pallawa atau Sansekreta, melainkan dengan huruf Prenagari, Jawa Kuna, Melayu Kuna, Sunda Kuna, dan Bali Kuna. Sementara itu, penulisan prasasti pula menggunakan bahasa yang sangat variatif. Disamping bahasa Sansekreta, prasasti ditulis dengan bahasa Jawa Kuna, Bali Kuna, Sunda Kuna, dsb.

Hasil penelitian dari para sejarawan, arkeolog, dan ahli epigraf menunjukkan bahwa prasasti tertua di bumi Nusantara adalah Prasasti Yupa dari kerajaan Kutai (Kalimantan Timur) yang dikeluarkan pada abad 5 M. Prasasti yang ditulis di atas batu dengan huruf Pallawa dan bahasa Sansekreta tersebut memuat tentang hubungan geneologis semasa pemerintahan Mulawarwan. Seiring dengan perkembangan zaman, prasasti demi prasasti kemudian banyak dikeluarkan pada abad 8 - 14 M.

Prasasti dan Raja-Raja Medang
Prasasti merupakan bukti sejarah yang dapat menunjukkan tentang catatan-catatan (peristiwa-peristiwa) orisinal pada zamannya. Dengan demikian, seseorang dengan berbekal kemampuan cukup untuk membaca aksara dan bahasa yang digunakan pada prasasti tersebut akan dapat mengetahui tentang catatan-catatan sejarah masa silam, terutama yang berkaitan dengan sejarah raja-raja Jawa (baca: raja-raja Medang sejak pemerintahan Wisnuwarman hingga Dharmawangsa Teguh). Berikut adalah prasasti-prasasti yang berkaitan dengan sejarah raja-raja Medang periode Jawa Tengah dan Jawa Timur:

1. Prasasti Ligor B dan Kalurak
Dari Prasasti Ligor B yang diterjemahkan Dr. Chabra menyebutkan bahwa Wisnuwarman yang memerintah Kerajaan Medang periode Jawa Tengah pada 775-782 tersebut sebagai sarwwarimadawimathana. Sang pembunuh musuh-musuh perwira. Sementara dalam Prasasti Kalurak yang dikeluarkan pada tahun 782, Slamet Muljana menyebutkan bahwa Wisnuwarman sebagai wairiwarawiramardana (pelindung dunia). Jika kebenaran teori Slamet Muljana tidak tersangkalkan, maka penulisan prasasti tersebut merupakan tanda kekuasaan Dinasti Syailendra atas tlatah Ligor yakni pada tahun 778-787.


Di dalam Prasasti Kalurak menyebutkan tentang nama Dharanindra. Raja Medang periode Jawa Tengah ke 3 yang memerintah pada 782-812 dengan gelar Sri Sanggrama Dananjaya. Sementara Slamet Muljana mengidentikkan Dharanindra yang mampu meluaskan wilayah kekuasaan Medang hingga Semenanjung Malaya dan daratan Indo China tersebut dengan Sri Maharaja Rakai Panunggalan.

2. Prasasti Kayumwungan, Tri Tepusan, Munduan, Plaosan, dan Wantil
Prasasti Kayumwungan menyebut nama Pramodawardhani yang memerintah Medang periode Jawa Tengah pada tahun 833-856 sebagai putri dari Samaratungga. Prasasti tersebut pula menerangkan, bahwa Pramodawardhani telah meresmikan bangunan Jinalasa yang bertingkat-tingkat. Bangunan yang dimaksud adalah Kamulan Bhumisambhara atau kini dikenal dengan candi Borobudur.


Hubungan antara Pramodawardhani dengan candi Borobudur pula disebutkan pada Prasasti Tri Tepusan yang berangka tahun 842. Pada prasasti tersebut dijelaskan bahwa Pramodawardhani yang menurut Dr Casparis bergelar Sri Kahulunan tersebut telah membebaskan pajak pada beberapa desa yang seluruh penduduknya merawat bangunan Jinalaya.


Lain Prasasti Kayumwungan dan Tri Tepusan, lain pula dengan Prasasti Munduan (807). Prasasti tersebut menerangkan tentang jarak usia Pramodawardhani dengan Rakai Pikatan suaminya yang sangat jauh. Hasil dari penikahan keduanya, Pramodawardhani melahirkan dua putra yakni Rakai Gurungwangi Dyah Saladu (Prasasti Plasosan) dan Rakai Kayuwangi (Prasasti Wantil).

3. Prasasti Mantyasih dan Nalanda
Pada Prasasti Mantyasih yang dikeluarkan Dyah Balitung pada 907 menerangkan bahwa raja ke 2 Medang Periode Jawa Tengah dengan pusat pemerintahan Mataram Kuno adalah Rakai Panangkaran Dyah Pancapana. Sementara raja Medang ke 5 adalah Rakai Garung yang memerintah sesudah Rakai Warak. Raja Medang ke 4 yang menurut teori Slamet Muljana dengan berdasar Prasasti Nalanda identik dengan nama Samaragrawira (ayah dari Balaputradewa).

4. Prasasti Argapura, Tulang Air, Gandasuli, dan Siwagreha
Bersumber pada Prasasti Argapura, Rakai Pikatan yang merupakan raja Medang periode Jawa Tengah ke 6 pada 838-855 tersebut bernama asli Mpu Manuku. Kemudian dari Prasasti Tulang Air yang berangka tahun 850 dapat diperoleh keterangkan, bahwa Mpu Manuku menggunakan nama gelar Rakai Patapan. Dengan demikian Rakai Pikatan yang berasal dari Dinasti Sanjaya tersebut adalah identik dengan Mpu Manuku atau Rakai Patapan.
Sesudah Mpu Palar meninggal, Rakai Pikatan kembali bertanggung jawab atas tlatah Patapan (Prasastri Gandasuli). Sementara pada Prasasti Siwagreha yang dikeluarkan pada 12 November 658, Rakai Pikatan disebut sebagai pendiri bangunan suci Siwagreha (candi Siwa). Bila menilik ciri-cirinya, bangunan Siwagreha identik dengan salah satu candi utama di komplek candi Prambanan.


5. Prasasti Poh Dulur dan Munggu Antan
Prasasti Poh Dulur yang dikeluarkan pada 890 menyebutkan tentang nama Maharaja Rakai Limus Dyah Dewendra, raja Medang periode Jawa Tengah yang memerintah pada 885-887. Sementara pada Prasasti Munggu Antan menyebutkan nama Rakai Gurungwangi Dyah Badra. Raja Medang periode Jawa Tengah yang mulai memerintah pada tahun 887.


6. Prasasti Panunggalan, Telahap, Watukura, Telang, Poh, dan Kubu-Kubu
Prasasti Panunggalan yang dikeluarkan pada 19 November 896 menyebut nama Sang Watuhumalang Mpu Teguh. Namun prasasti tersebut tidak menyebut Watuhumalang sebagai raja Medang periode Jawa Tengah, melainkan sebagai haji (raja bawahan). Sedangkan Prasasti Telahap menjelaskan bahwa yang menjadi raja Medang bukan Watuhumalang, melainkan Dyah Balitung. Dari sini Poerbatjaraka dan Boechari menganalisis bahwa Dyah Balitung menjabat sebagai raja Medang sesudah menikahi putri Watuhumalang.


Selama menjabat sebagai raja, Dyah Balitung mengangkat Mpu Daksa sebagai Rakryan Mapatih (Prasasti Watukura, 27 Juli 902). Selain itu, Dyah Balitung pula memerintahkan pada Rakai Welar Mpu Sudarsana untuk membangun komplek penyeberangan ‘Paparahuan’ di tepian Sungai Bengawan Solo (Prasasti Telang, 11 Januari 904), membebaskan pajak pada warga desa Poh yang telah merawat bangunan suci Sang Hyang Caitya dan Silungkung (Prasasti Poh, 17 Juli 905), serta memberikan anugerah berupa desa Kubu-Kubu pada Rakryan Hujung Dyah Mangarak dan Rakryan Matuha Dyah Majawuntan yang berhasil menaklukkan daerah Bantan (Prasasti Kubu-Kubu 17 Oktober 905).


7. Prasasti Timbangan Wungkal dan Taji Gunung
Bersumber dari Prasasti Timbangan Wungkal yang berangka tahun 913 dapat diketahui, Mpu Daksa (Sri Maharaja Daksottama Bahubajra Pratipaksaksaya Uttunggawijaya) merupakan putra Rakai Gurungwangi (cucu Rakai Pikatan) yang menjabat sebagai raja Medang periode Jawa Tengah (910-919) dengan pusat pemerintahan di Poh Pitu. Lebih jauh Prasasti Taji Gunung yang berangka tahun 910 menjelaskan bahwa Mpu Daksa menjabat sebagai raja sesudah melakukan kudeta terhadap kekuasaan Dyah Balitung.


8. Prasasti Ratihang, Lintakan, dan Harinjing
Merunut pada Prasasti Ratihang, Dyah Tulodong telah menikahi Rakryan Layang (putri Dyah Balitung) sebelum menjabat sebagai raja Medang (898-910). Dyah Tulodong yang bergelar Rakai Layang (Prasasti Lintakan, 12 Juli 919) telah mengangkat Mpu Ketuwijaya (Sri Ketudhara Manimantaprabha Prabhusakti) sebagai Rakryan Mapatih Hino dan Mpu Sindok sebagai Rakryan Halu.


Semasa menjabat sebagai raja, Dyah Tulodong membebaskan desa Culangi sebagai daerah bebas pajak. Anugerah ini diberikan pada 12 putra Bhagawanta Bhari yang telah berjasa membangun bendungan pencegah banjir. Berita ini telah dituliskan dalam Prasasti Harinjing yang dikeluarkan pada 19 September 921.


9. Prasasti Culangi dan Wulakan
Prasasti Culangi yang dikeluarkan pada 7 Maret 927 menyebutkan bahwa Dyah Wawa yang memerintah Medang pada 924-028 bergelar Rakai Sumba atau Rakai Pangkaja. Sementara Prasasti Wulakan yang dikeluarkan pada 14 Pebruari 928 menyebut nama Dyah Wawa sebagai putra dari Rakryan Landheyan.


10. Prasasti-Prasasti Warisan Mpu Sindok
Semasa terjadi letusan gunung Merapi yang disertai gempa bumi vulkanik pada sekitar tahun 928-929, Mpu Sindok memindahkan istana Medang dari Poh Pitu (Jawa Tengah) ke Tamlang yang kemudian di Watungaluh (Jawa Timur). Selama menjabat sebagai penguasa pertama di Kerajaan Medang periode Jawa Timur, Mpu Sindok meninggalkan banyak prasasti, antara lain:
-
Prasasti Turyan (929). Prasasti ini berisi tentang permohonan Dang Atu Mpu Sahitya pada Mpu Sindok, agar tanah di sebelah barat sungai desa Turyan dijadikan bangunan suci.
-
Prasasti Linggasutan (929). Prasasti ini berisi tentang penetapan desa Linggasutan sebagai sima swatantra.
-
Prasasti Gulung-Gulung (929). Prasasti ini berisi tentang permohonan Rakai Hujung Mpu Madhura pada Mpu Sindok agar sawah di desa Gulung-Gulung dijadikan sima swatantra.
-
Prasasti Cunggrang (929). Prasasti ini berisi tentang penetapan Mpu Sindok atas desa Cunggrang sebagai sima swatantra.
-
Prasasti Jru-Jru (930). Prasasti ini berisi tentang permohonan Rakai Hujung Mpu Madhura pada Mpu Sindok agar desa Jru-Jru sebagai sima swatantra.
-
Prasasti Waharu (931). Prasasti ini berisi tentang penganugerahan Mpu Sindok pada penduduk desa Waharu yang dipimpin oleh Buyut Manggali.
-
Prasasti Sumbut (931). Prasasti ini berisi tentang penetapan desa Sumbut sebagai sima swatantra.
-
Prasasti Wulig (935). Prasasti ini berisi tentang peresmian bendungan di Wuatan Wulas dan Wuatan Tamya yang dilakukan Rakryan Mangibil (selir Mpu Sindok).
-
Prasasti Anjluka (937). Prasasti ini berisi tentang penetapan Mpu Sindok atas desa Anjluka sebagai sima swatantra.

11. Prasasti Gedangan
Prasasti Gedangan (950) menyebutkan bahwa Sri Isyana Tunggawijaya (raja Medang periode Jawa Timur ke dua) telah menganugerahkan desa Bungur Lor dan Asana pada para pendeta Buddha di Bodhinimba.


12. Prasasti Pucangan
Prasasti Pucangan menyebutkan bahwa Sri Makutawangsawardhana merupakan Sri Isyana Tunggawijaya dan Sri Lokapala. Selain menjelaskan tentang Sri Makutawangsawardhana yang memiliki putri bernama Mahendradatta (ibu dari Airlangga), Prasasti Pucangan pula menjelaskan tentang runtuhnya kerajaan Medang periode Jawa Timur semasa pemerintahan Dhamawangsa Teguh. Runtuhnya kerajaan Medang tersebut kemudian dikenal dengan istilah Mahapralaya.


Catatan Akhir
Pasca peristiwa Mahapralaya (kematian/kehancuran maha dahsyat) yang terjadi pada tahun 1007 atau sebagian sejarawan menafsirkan pada tahun 1016 (sasalancana abdi vadane) tersebut, riwayat kerajaan Medang telah berakhir. Namun melalui prasasti-prasasti yang ditinggalkan, nama kerajaan Medang baik pada periode Jawa Tengah maupun Jawa Timur tetap eksis hingga kini. Disitulah letak kedahsyatan fungsi (makna) prasasti dalam sejarah peradaban manusia.

______________
Daftar Referensi:

-
Muljana, Slamet, 2005, Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya Negara-Negara Islam di Nusantara, terbitan ulang1968, Yogyakarta: LKIS
-
R. Ng. Poerbotjaraka, 1952, Riwajat Indonesia, djilid 1, Criwijaya de Sanjaya en de Cailandrawamca, BKI
-
Purwadi, 2007, Sejarah Raja-Raja Jawa, Yogyakarta, Media Ilmu
-
Adji, Krisna Bayu dkk, 2011, Ensklopedi Raja-Raja Jawa Dari Kalingga Hingga Kasultanan Yogyakarta, Yogyakarta, Araska
-
http://id.wikipedia.org


Sri Wintala Achmad

Manusia Gua Pawon adalah Moyang Orang Sunda?


Tulang kaki manusia berusia lebih dari 9500 tahun kembali ditemukan di gua Pawon Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu (28/7/2013). | KOMPAS.com/PUTRA PRIMA PERDANA
Ekskavasi di Goa Pawon, kawasan karst Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, kembali ditemukan tulang manusia goa. Dugaan sementara para arkeolog, manusia goa itu berasal dari masa 9.5000 tahun lalu.

Satu pertanyaan mencuat. Jika terkonfirmasi bahwa manusia goa itu berasal dari masa prasejarah 9.500 tahun lalu, mungkinkah manusia tersebut adalah nenek moyang manusia Sunda modern yang hidup saat ini?

Arkeolog dari Balai Arkeologi (Balar) Bandung, Lutfi Yondri, mengatakan, secara kebudayaan memang ada kemiripan antara manusia Goa Pawon dan manusia Sunda modern saat ini. Salah satunya adalah makanan.

Tutut, sejenis olahan makanan berbahan dasar siput sawah kecil yang menjadi salah satu kuliner khas masyarakat Jawa Barat saat ini. Tutut bahkan menjadi salah satu menu wajib di setiap rumah makan atau restoran Sunda.

Pada penggalian Goa Pawon selama beberapa tahun ke belakang, Lutfi selalu menemukan fosil-fosil dari sampah makanan berupa cangkang moluska, seperti siput dan kerang. Hal ini menjadi indikasi bahwa manusia Goa Pawon juga memakan golongan siput dan kerang.

”Kalau makan tutut mungkin saja karena di sini kita menemukan kerang, siput, dan lancipan untuk mengeluarkan isinya. Tapi, orang Sunda makan tutut dengan cara diseruput bukan dicongkel,” tutur Lutfi yang ditemui Kompas.com di sela penggalian, Rabu (31/7/2013).

Lutfi mengaku masih bertanya-tanya tentang kaitan manusia Goa Pawon dan manusia Sunda saat ini. Ia berharap ada bahan perbandingan yang kuat agar bisa membuktikan benar atau tidaknya hal itu.

”Kemarin Fakultas Kedokteran Gigi Unpad sudah membandingkan bagaimana gigi geraham manusia Pawon dan manusia modern serta seberapa jauh perubahan-perubahannya. Mereka juga melihat keausan tulang rahang. Hasilnya menunjukkan perbedaan dan ada perubahan perilaku masyarakat sekarang dan dahulu,” ujarnya.

Lutfi mengatakan, perlu penelitian berupa sinkronisasi DNA untuk membuktikan apakah manusia prasejarah Goa Pawon memang benar merupakan nenek moyang orang suku Sunda. ”Itu nanti penelitian DNA yang membuktikan. Dari gigi yang cukup kuat bisa diambil DNA dan dirunut garis keturunannya,” kata Lutfi. Editor : Yunanto Wiji Utomo

Tuesday, July 30, 2013

PERADABAN “RISET” SULAIMAN : CONTINUTY AND CHANGE, SUPER KONDUKTOR KE FUTUROLOGI FRAKTAL (2)

PERADABAN SULAIMAN DAN KEMAJUAN TEKNOLOGINYA.


Sulaiman adalah sosok manusia yang memiliki kecerdasan tinggi. Ia adalah keturunan Daud yang pada periode-periode sebelum kelahiran Sulaiman, Daud memerintah sebagai raja. Kini Sulaiman pun mewarisi itu semua. Ya, Sulaiman pun menjadi raja di negerinya, menggantikan Daud yang telah dipanggil oleh Tuhannya.

Sejak Sulaiman menjadi raja di negerinya, kemajuan demi kemajuan sangat pesat tumbuh dan berkembang. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi kala itu, pembangunan pun tumbuh pesat. Sungguh negeri makmur dan kaya raya di bawah pemerintahan Sulaiman.

Penemuan-penemuan baru telah mendorong tumbuhnya industri-industri maju di dalam negeri. Hampir di setiap sendi-sendi kehidupan dan perekonomian teknologi selalu menopangnya. Apalagi di bidang research dan pengembangan ilmu pengetahuan sungguh luar biasa. Sulaiman memang pribadi yang haus akan research dalam lapangan ilmu pengetahuan dan sangat tertarik kepada penemuan-penemuan baru dalam hal pengaplikasian teknologi baru.

Pusat pembangkit listrik tenaga air yang banyak tersebar di wilayah itu ,kini diperbaharui dengan kemajuan teknologi pembangkit listrik tenaga nuklir. Rupanya teknologi nuklir ini bukanlah hal baru seperti di jaman kita ini, namun kemampuan Sulaiman untuk mengaplikasikan nuklir dalam berbagai proyek-proyek pembangkit listrik merupakan hal yang pernah ada. Disamping itu pula pengembangan konsep-konsep reaktor untuk berbagai aplikasi lainnya pun di bangun dan dikembangkan.

Hingga hasil-hasil yang di capai negerinya itu sungguh luar biasa. Konsep-konsep pembangunan yang di wariskan Daud telah dipakai dan dikembangkan lebih lanjut pada tingkat yang dibilang monumental dalam sejarah peradaban manusia. Kemajuan yang dicapai oleh berbagai negeri pada masa itu pun bisa dibilang luar biasa. Banyak negeri-negeri lainnya yang tergolong negeri yang maju dan modern dalam berbagai lapangan kehidupan.

Kemandirian suatu bangsa pada jaman itu bisa dinilai sangat baik. Karena hampir setiap negeri mempunyai kemampuan yang mandiri dalam membangun bangsa dan negaranya, tanpa ada bantuan dan campur tangan negara lain. Ada negeri yang dalam tempo beberapa puluh tahun sudah menjadi negeri yang kokoh, makmur, dan menjadi mandiri, karena segalanya telah ada dan digunakan dengan sebaik-baiknya demi kemakmuran bangsa dan negaranya. Semua itu jelas pula ditopang dari sektor ekonominya yang mampu menjadi kontribusi penting dalam merealisasikan negerinya menjadi negeri yang makmur.Pembangunan demi pembangunan dibiayai oleh keuangan negara yang kuat.

Proyek-proyek pembangunan cepat terealisasi dengan baik, dan hasilnya langsung bisa dinikmati rakyatnya. Kesejahteraan seperti ini rupanya telah terwujud pula pada masa lalu. Salah besar bila kita menilai bahwa pada masa dahulu kala kesejahteraan hidup masih menjadi mimpi buat semua orang pada masa itu. Tidak, justru kesejahteraan hidup suatu bangsa pada masa itu sangat besar dirasakan oleh setiap orang di berbagai belahan bumi mana pun. Kesejahteraan hampir merata dirasakan oleh setiap individu dalam suatu negeri.

Berbeda dengan kondisi di jaman kita ini, di mana kesejahteraan hidup belumlah merata dirasakan oleh setiap manusia. Banyak terjadi ketimpangan sosial dan tingkat kesejahteraan yang sangat jauh berbeda dari setiap negara di belahan bumi mana pun. Di jaman kita ini ada negeri yang kondisinya memprihatinkan, ada negara-negara miskin dan terbelakang, ada negara-negara berkembang, dan ada sejumlah kecil negara-negara maju. Dan itu pun bisa dihitung berapa negara yang tergolong makmur.

Kondisi pada jaman Sulaiman seluruh manusia hampir merasakan yang namanya kesejahteraan bahkan kemakmuran. Tidak ada lagi yang namanya kehidupan mengenaskan atau memprihatinkan. Semua orang terpenuhi kebutuhan hidupnya.

Berbagai sarana dan prasarana maupun fasilitas-fasilitas tersedia bagi seluruh umat manusia pada jaman itu. Seluruh kehidupan selalu dihiasi dengan peralatan dan perlengkapan berteknologi tinggi dan terbilang sangat maju. Kemewahan hidup mewarnai hampir seluruh kehidupan manusia saat itu. Benar-benar kehidupan yang baru bisa dirasakan sedikitnya di jaman sekarang ini. Ya, peradaban dan kemajuan teknologi pada masa itu sungguh jauh berbeda dengan keadaan kita sekarang ini. Keberhasilan hidup yang mapan sesungguhnya pernah di capai lebih dulu oleh manusia pada jaman itu. Aneh memang, apabila kita menilai bahwa kehidupan pada masa lalu itu sudah maju. Padahal selama ini kita menganggap kehidupan pada jaman dahulu kala itu masih primitif dan terbelakang sama sekali. Tidak, sesungguhnya kehidupan pada jaman dahulu itu sudah sangat maju.

Peradaban-peradaban mereka yang hilang terpendam oleh masa, kini terungkap oleh para ilmuwan-ilmuwan kita di jaman sekarang ini, sudah banyak membuktikan bahwa pada masa lalu, pada jaman tertentu, peradaban mereka sungguh luar biasa, dan sulit diterima akal kita sekarang ini.

Penelitian kita masih berlanjut dan berada pada tahap-tahap pengeksplorasian terhadap kebudayaan-kebudayaan dan peradaban mereka yang telah hilang dan punah tersebut. Akankah akal kita dapat meyakini bahwa suatu peradaban maju telah dialami oleh suatu negeri pada jaman dahulu kala? Apakah kita merasa aneh dengan apa yang telah mereka perbuat terhadap kemajuan-kemajuan peradabannya itu? Tak disangkal lagi, memang seperti itulah kondisinya.

Perkembangan kehidupan di negeri Sulaiman sedikit banyaknya berbeda dengan negeri-negeri tetangganya. Negeri Sulaiman tergolong negeri yang sangat maju melampaui tingkat kemajuan negeri-negeri yang lain. Namun kemajuan yang telah dicapai olehnya masih dirahasiakan dan tertutup bagi negeri lain untuk bisa mengakses segala perkembangan dan kemajuan negerinya khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini tak ubahnya seperti di jaman kita sekarang ini, sebagai contoh; negeri Amerika yang memiliki ilmu pengetahuan dalam bidang Nuklir, tidak semua negara mendapatkan akses ilmu tentang nuklir, demikian pula dengan Komputerisasi, tidak semua negara memiliki akses ilmu tentang komputer, semua itu masih menjadi rahasia besar bagi negeri Amerika. Negara lain hanya menjadi penerima dan pemakai dari aplikasi ilmu itu, bukan menjadi negeri yang memiliki ilmu tersebut.

Pemilik dan pengetahuan ilmu tersebut selengkapnya hanya diketahui dan dimiliki oleh Amerika Serikat. Perumpamaan seperti inilah yang terjadi pada masa Sulaiman dulu. Seluruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi lahir dan tercipta di negeri ini, di mana Sulaiman memerintah menjadi raja pada masa itu. Para sarjana dan ilmuwan-ilmuwan lainnya dengan ‘leluasa’nya mampu melahirkan hal-hal baru yang membawa kemajuan berharga. Hal ini dimungkinkan karena kondisi negeri itu yang membuat rakyatnya memiliki kebebasan berpikir dan berbuat tanpa ada ancaman maupun paksaan dari pihak mana pun termasuk pihak kerajaan yang tidak berniat mengintervensi kehidupan pribadi dari masing-masing individu yang ada. Semua aturan, norma-norma hukum sudah di gariskan oleh Sulaiman selaku kepala negara dan kepala pemerintahan. Rakyatnya tinggal mematuhi aturan-aturan konstitusi negerinya dan menjalankan aturan tersebut dengan baik. Pihak kerajaan sangat perhatian terhadap perkembangan yang terjadi di dalam negerinya dan terhadap apa yang dihasilkan oleh rakyatnya, sebagaimana halnya dulu pada masa Daud masih menjadi raja. Sulaiman selalu memberi dukungan penuh, terutama bidang pendidikan.

Banyak kaum terpelajar di negeri itu yang mendapatkan program beasiswa dari kerajaan. Sehingga banyak rakyatnya yang berlomba-lomba menuntut ilmu sepandai-pandainya, hingga mendapatkan program beasiswa yang menjamin masa depannya. Program beasiswa banyak melahirkan para pemikir dan ilmuwan-ilmuwan hebat yang kala itu menjadi kontribusi utama dalam perkembangan dan kemajuan negerinya tersebut.

Sulaiman adalah raja yang ambisius. Ambisinya besar terhadap sesuatu yang membawa keserasian dan keselarasan dalam hidup termasuk sesuatu yang membuat pamornya di mata semua orang semakin tinggi dan dihormati semua orang. Ia bukanlah seorang raja yang cuma sekedar punya tahta,namun kepandaian otaknya melebihi raja-raja lainnya pada zaman itu. Antusiasme terhadap suatu ilmu rupanya menitis dalam dirinya yang berasal dari sifat-sifat Daud dahulu. Kini Sulaiman memiliki sifat-sifat itu. Bahkan lebih dari apa yang dulu pernah Daud lakukan, bahwa Sulaiman bukan cuma tertarik pada ilmu pengetahuan ilmiah saja, tapi juga ia belajar bagaimana menguasai ilmu-ilmu non ilmiah,seperti mengetahui alam ghaib atau alam tak nampak. Bahkan juga mempelajari bagaimana caranya berinteraksi dengan makhluk-makhluk gaib sebangsa jin, setan atau malaikat. Semua ilmu-ilmu tentang supranatural ini diperoleh dari para pakar yang telah menguasai ilmu tersebut. Dan Sulaiman mempelajarinya dan sekaligus berusaha mengembangkan ilmu tersebut untuk tujuan-tujuan yang hanya diketahui sendiri olehnya.

Alhasil, dalam tempo beberapa tahun saja Sulaiman sudah menguasai ilmu ghaib atau supranatural seperti kebanyakan orang pada masa itu yang menguasai ilmu keparanormalan. Tingkat kemampuan Sulaiman malah lebih tinggi dibanding para pakarnya yang dulu pernah mengajarinya tentang ilmu tersebut. Sulaiman bukan cuma mampu berinteraksi dengan makhluk-makhluk ghaib sebangsa jin, setan, tapi ia juga mampu menguasai makhluk-makhluk tersebut dan menundukkan nya guna kepentingan yang diinginkannya. Tak jarang selama ia menggeluti dunia ghaib, ia mendapat tantangan hebat dari bermacam-macam makhluk ghaib yang ia temui selama itu.

Pergulatan pun sering ia alami terhadap setan-setan yang buas dan tak kenal ampun, namun semua ulah dari makhluk-makhluk itu dapat diselesaikan dengan baik oleh Sulaiman. Ilmu Sulaiman lebih tinggi dari mereka. Perdebatan tak terelakan apabila beberapa makhluk ghaib tak sependapat terhadap sesuatu yang Sulaiman maksudkan. Sulaiman mengetahui bagaimana cara membungkam mereka agar para makhluk ghaib tersebut tidak menentang dirinya, bahkan dengan ilmunya Sulaiman mampu membuat diri mereka tak berkutik sama sekali alias tidak mampu berbuat apa-apa terhadap sesuatu. Itu semua karena ketekunan Sulaiman dalam menuntut ilmu tersebut dan mengembangkannya sendiri sehingga ia berhasil menemukan sesuatu yang baru terhadap ilmu tersebut, yang mana tidak bisa dilakukan oleh orang lain.

Sungguh suatu anugerah luar biasa yang diberikan Tuhan terhadap dirinya itu. Ia sosok yang kita anggap bukan cuma mampu dalam dunia fisika saja, tapi juga dalam dunia metafisika ia mampu berbuat apa saja. Hebat, kita nilai sosok manusia langka, dimana ada seorang manusia yang mampu menguasai ilmu dua dunia; dunia nyata dan dunia ghaib, itulah Sulaiman. Adakah manusia di jaman kita sekarang ini yang seperti Sulaiman? Rasanya mustahil ada, atau mungkin memang ada? BJ.Habibie saja yang mampu dalam dunia fisika, belum tentu mampu dalam dunia metafisika. Habibie mampu membuat pesawat terbang, tapi apa ia mampu membuat para jin atau setan tunduk pada dirinya, dan mereka para jin tersebut mengakui kehebatan Habibie? Belum tentu, wallahua’lam

KEGHAIBAN ATAU KEANEHAN TAK BERDASAR.

Ilmu ghaib yang dimiliki Sulaiman pada masa itu merupakan buah dari hasil ketekunan belajar Sulaiman terhadap ilmu tersebut. Dan tidak menafikan kemungkinan, bahwa Tuhan memang benar-benar memberikan anugerah tersebut hanya kepada dirinya. Di samping anugerah kemampuan Sulaiman dalam dunia fisika, di mana banyak manusia pada jaman itu menganggap bahwa hal-hal yang dihasilkan dalam kemajuan teknologi merupakan bentuk-bentuk keanehan baru selain keanehan-keanehan yang memang banyak terjadi di kalangan manusia pada masa itu. Tidaklah sulit membedakan keanehan tersebut bilamana dalam otak manusia mampu memikirkan sebab akibat yang realistis, dan bukan meyakini sepenuhnya bahwa anggapan-anggapan itu mustahil bagi akal. Membuka pintu tanpa menyentuhnya bukanlah fenomena yang aneh apabila mereka berfikir untuk mewujudkannya itu berdasarkan teori-teori fisika.

Di jaman kita saja hal tersebut menjadi sesuatu yang tidak aneh lagi. Banyak tempat yang menggunakan teknologi sensor gerak atau suara, yang mampu membuka pintu dengan sendirinya tanpa disentuh. Ya, sistem motorik dan penggabungan sensor gerak adalah jawaban yang menutup anggapan-anggapan bahwa hal ini aneh bagi manusia awam. Keghaiban dan keanehan merupakan dua hal yang masih menjadi momok pembicaraan orangpada masa itu. Sebagian orang meyakini bahwa ada beberapa orang yang memiliki kemampuan supranatural tanpa dasar ilmu fisika. Seperti membuka pintu hanya mengucapkan mantera-mantera, lalu terbukalah pintu itu. Tapi pada masa Sulaiman menjadi raja, dua hal ini bisa di balik semudah membalikan telapak tangan.

Kemampuan teknologi yang dimiliki manusia pada masa itu, sudah memberikan jawaban yang realistis guna mematahkan pendapat sebagian orang yang beranggapan bahwa orang semakin banyak menggunakan sihir. Sulaiman salah satu orang yang menentang pendapat tersebut,bahwa apa yang selama ini dikerjakannya adalah berdasarkan teori-teori fisika, bukan berdasarkan teori metafisika. Ini bukan lagi bentuk keanehan tanpa dasar akal. Ya, akal-lah yang bisa menjawab semua keanehan-keanehan tersebut. Sulaiman sudah banyak memunculkan keanehan-keanehan baru yang bagi orang awam itu mustahil terjadi. Sulaiman membuktikan kepada orang-orang, bahwa dengan teori fisika manusia mampu membuat benda berat terbang di udara tanpa penopang di bawahnya, dengan teori fisika manusia mampu meluncurkan dan mengarahkan benda-benda besar ke arah mana saja yang diinginkannya, bergerak diatas tanah, di udara, atau di atas air.

Bahkan dengan teori fisika Sulaiman mampu membawa badan atau jasad manusia ke suatu tempat yang jauh tanpa menggerakkan badannya itu. Sulaiman pun mampu mendeteksi gejala-gejala alam seperti bakal terjadi gunung meletus, akan terjadi gempa bumi di kemudian hari hanya dengan ilmu fisika, atau bahkan menciptakan benda-benda seperti layaknya perilaku satwa unggas seperti burung dan serangga, hanya dengan teori ilmu fisika.Keanehan apalagi yang akan dikatakan orang, padahal itu semua sudah dihadirkan Sulaiman kepada semua orang. Tragis, asumsi sebagian orang yang tidak berdasarkan akal sehat.

Sulaiman hanya dapat tertawa melihat orang-orang awam merasa aneh terhadap apa yang ada di depan mata mereka. Orang-orang awam pada masa itu merasa aneh melihat sebuah benda melayang di udara dan menghembuskan angin yang sangat besar. Orang-orang awam pada masa itu pun aneh dengan sebuah benda seperti kuda namun bisa berhenti mendadak dan berlari kencang dan semakin kencang berlari. Orang-orang awam pada masa itu merasa aneh melihat diri mereka ada dalam sebuah kaca besar, namun dalam ukuran yang berbeda, bergerak dan bersuara persis seperti diri mereka. Apakah ini disebut keanehan? Ya, aneh bagi kita…mengapa teknologi yang seperti itu sudah ada pada masa Sulaiman? Bukankah teknologi seperti itu baru muncul di abad-abad sekarang? Untuk mencari jawabannya, bertanyalah pada ilmuwan yang hingga sekarang masih terus menggali bukti-bukti sejarah masa lalu dan membandingkannya dengan data-datailmu yang ada pada masa sekarang. Aneh atau realistis? Wallahua’lam. Qur’an sudah menjelaskan ha ltersebut secara global apa yang terjadi pada masa Sulaiman.

BEBERAPA PERADABAN TEKNOLOGI YANG DIMILIKI SULAIMAN.
Sulaiman adalah sosok raja sang penguasa atas segala-galanya. Ia pula yang menguasai alam jin dan setan serta makhluk-makhluk yang berada di dalamnya menghormati Sulaiman. Ia pula yang menguasai pengetahuan tentang hewan, menguasai berbagai penjuru alam semesta, serta menguasai berbagai bidang ilmu pengetahuan. Wajar saja segalanya tunduk pada sosok yang satu ini karena berbagai kemampuan yang dimilikinya tersebut. Orang-orang di negerinya sungguh memuja dirinya. Para jin dan setan sangat takut dengan kemampuan ilmunya yang tinggi tersebut (futurolog FRAKTAL).
Kalangan ilmuwan pun banyak yang sejalan dan sehaluan dengan pemikiran dan daya nalarnya. Kemampuan dan talenta yang jarang dimiliki oleh sebagian orang, atau bahkan memang hanya Sulaiman yang memiliki itu semua. Kendaraan-kendaraan modern banyak tercipta dari negerinya.
Sulaiman mampu mengolah kekayaan alam berupa bijih besi, timah, tembaga, dan lain-lain yang ada di negerinya tersebut.Perkembangan industri alat-alat berat sudah sangat maju kala itu. Hasil-hasil dari pengetahuan para ilmuwan menjadi kontribusi penting dalam kemajuan peradabannya yang kita bilang modern ini. Mereka mampu membuat berbagai kendaraan dengan sistem pengaturan udara. Mengarahkan tekanan udara yang kuat ke segala arah kemana pun mereka inginkan. Ya, kendaraan semacam helikopter yang kita kenal sekarang ini rupanya telah ada pada masa Sulaiman dulu. Kumparan kawat yang dihasilkan dari cairan tembaga mereka olah menjadi sebuah generator yang bila dialiri listrik menghasilkan medan magnetik kuat yang menggerakkan rotor. Rotor inilah cikal bakal berbagai alat yang mampu berputar seperti putaran baling-baling. Kipas baling-baling yang berputar kuat menghembuskan angin yang bertekanan tinggi, sehingga menjadi sistem pendorong dari berbagai kendaraan yang mereka buat. Mereka menciptakan kapal-kapal besar dengan tenaga mesin yang kuat sehingga kapal dapat melaju cepat di atas lautan yang luas. Mereka juga menciptakan kendaraan seperti helikopter yang memiliki kipas baling-baling besar, di mana tekanan angin yang kuat mampu mengangkat badan pesawat ke atas, dan mengarahkan tekanan angin ke arah mana saja, sehingga kendaraan tersebut dapat terbang dan melaju di udara. Di daratan pun mereka ciptakan kendaraan sejenis motor yang bisa dinaiki oleh satu orang atau lebih, layaknya sebuah kuda yang ditunggangi oleh seorang manusia. Berbagai peralatan lain pun mereka ciptakan, yang pada intinya semua peralatan tersebut dapat membantu manusia dalam kehidupannya. Sulaiman tahu persis bahwa mengelola alam ini diperlukan bantuan teknologi untuk pengerjaannya, karena kemampuan manusia sangat terbatas. Mustahil manusia mampu menggerus perut bumi hanya dengan kedua tangannya. Pengeboran hasil tambang bumi seperti bijih besi, timah, tembaga, dan sebagainya diperlukan peralatan-peralatan logam yang kuat dengan kemampuan besar dan teknik-teknik yang canggih dan modern. Komputer pun sudah tercipta pada masa itu. Sistem komputerisasi diperlukan sebagai pengontrol berbagai peralatan yang dijalankan dengan teknologi tinggi. Dengan kata lain semua aplikasi teknologi, baik itu pada reaktor-reaktor pembangkit listrik, pabrik-pabrik alat berat, pertambangan maupun proyek-proyek besar pembangunan dalam skala raksasa, seperti pembuatan jalan raya, bandara, pelabuhan laut, rel kereta api, waduk-waduk besar untuk sistem pengairan dan pengendalian banjir, serta pembuatan istana-istana megah dan patung-patung besar sangat diperlukan sistem komputerisasi di dalamnya.
Para arsitek dan ilmuwan bekerja dengan teknik-teknik tinggi dan detail-detail khusus, yang semua itu di bantu dengan sistem komputerisasi yang canggih.Proyek-proyek luar angkasa pun dibangun pada masa itu. Satelit-satelit diciptakan dan diluncurkan di angkasa luar sana. Satelit membantu Sulaiman untuk memantau kondisi di langit sana, atau bahkan digunakan pula untuk memantau apa yang ada di bumi, seperti pemetaan wilayah, survey alam dan pegunungan, dan sekaligus ada beberapa satelit yang dijadikan sebagai mata-mata terhadap negeri-negeri lain di belahan bumi mana pun.
Seperti yang pernah terjadi pada waktu satelite Sulaiman memantau negeri kerajaan Balqis. Satelit ini mampu mendeteksi dari ketinggian ribuan meter di udara, bahkan membuat peta wilayah dan detail-detail khusus dari sebuah istana kerajaan Balqis. Inilah yang pernah disodorkan seorang ilmuwan kepada Sulaiman perihal pembangunan sebuah istana megah persis seperti istana kerajaan Balqis pada waktu itu. Seluruh arsitektur bangunan ditiru persis hingga jenis dan ukuran bahan-bahan yang ada di dalam istana tersebut dengan menggunakan kemampuan satelit yang mampu mendeteksi dengan dimensi penuh hingga seluk beluk istana tersebut terbaca jelas dan menjadi pedoman ilmuwan itu untuk membangunnya kembali di negerinya atas permintaan dari Sulaiman. Kemampuan ilmuwan tersebut rupanya dapat menandingi kemampuan Jin Ifrit dalam hal pembangunan perumahan. Sulaiman sudah mengetahui bahwa dikalangan jin ifrit para arsitek ifrit hanya menguasai ilmu soal bangunan dalam tataran ilmu yang masih kurang. Mereka (ilmuwan Ifrit) hanya mengandalkan explorasi dengan penjajakan dan penelitian lapangan terlebih dahulu. Mereka membutuhkan waktu untuk melihat, memprediksi dan mencatat seluk-beluk sebuah bangunan sebelum mereka kembali menyusunnya guna menciptakan replika bangunan tersebut.
Sekalipun hasil arsitektur mereka sangat bagus dan indah, namun memerlukan waktu beberapa tahun untuk merealisasikan terwujudnya sebuah istana yang megah tersebut. Oleh karena itu Sulaiman, hanya memberikan tender tersebut kepada seorang arsitek dari golongan manusia yang memiliki kemampuan cepat dalam penyelesaian proyek-proyek pembangunan perumahan khususnya proyek pembangunan istana kerajaan yang super megah ini. Dan hasilnya memang mengagumkan, hanya dalam tempo beberapa bulan saja proyek tersebut berhasil diselesaikan. Bahkan arsitek jenius ini mampu menambah dan memberikan sentuhan seni yang elegan pada setiap bagian dari istana tersebut. Lantai-lantai keramik yang mengkilap dengan corak-corak yang menawan yang berbeda dari lantai keramik yang pernah ada sebelumnya tidak dibutuhkan lagi dalam istana tersebut. Ia menggantinya dengan keramik-keramik licin yang terbuat dari bahan khusus semacam campuran katalis dan kaca yang menghasilkan bentuk dan corak yang sangat indah dan super mengkilap.
Semua itu dikerjakan dengan teknik-teknik luar biasa serta bantuan alat-alat berat yang canggih untuk menciptakan itu semua. Karena tidak mungkin teknik penghalusan sebuah batu hingga mengkilap dapat dilakukan hanya dengan menggosok-gosokan kedua telapak tangan. Semua itu pasti dihasilkan dari pabrik-pabrik besar pengolahan keramik dan aksesoris bangunan lainnya yang super modern. Pahatan-pahatan dan ukiran patung yang memberikan kemiripan bentuk seratus persen pasti diawali dengan sketsa komputerisasi dengan ketepatan detail yang sekecil-kecilnya dan tingkat akurasi yang tinggi pula. Ini mustahil dikerjakan dengan goresan pena oleh tangan manusia kemudian penjiplakan dilakukan dengan teknik yang sederhana. Sungguh luar biasa apa yang telah dihasilkannya itu. Sulaiman sangat menyukai keindahan istana barunya itu. Ia bersyukur dan berterimakasih atas terealisasinya pembuatan istana super megah tersebut.
Pembuatan istana barunya itu tidak memakan banyak biaya dan waktu, karena Sulaiman telah memberikan kesepakatan sebelumnya kepada kalangan jin dan setan untuk membantu proyek pembangunan itu. Titah sang Raja sangat dipatuhi bangsa jin dan setan. Titah ini berlaku bagi semua kerajaan bangsa jin dan setan yang berada di wilayah kerajaan Sulaiman untuk tetap taat dan setia kepada raja dan terhadap negerinya sendiri. Kontrak kerja yang diberikan pihak kerajaan Sulaiman dengan seluruh kerajaan bangsa jin dan setan adalah kerjasama aktif dalam segala sendi kehidupan khususnya dalam setiap proyek-proyek raksasa yang sedang digarap dan pembangunan yang sedang direncanakan.
Dan setiap hasil-hasil pembangunan tersebut dapat pula dinikmati oleh setiap bangsa jin dan setan, serta selalu setia kepada aturan-aturan dari Sulaiman selaku raja sang penguasa seluruh alam. Tidak ada intervensi langsung dari pihak kerajaan jin dan setan sehubungan dengan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak kerajaan Sulaiman. Hukum yang berlaku di negeri itu juga harus diberlakukan d inegeri bangsa jin dan setan. Supremasi hukum hanya berada di tangan Sulaiman selaku raja sang penguasa seluruh alam.Bangsa jin dan setan hanya diberikan aturan khusus berupa larangan untuk berinteraksi langsung dengan bangsa manusia, dan hanya boleh berinteraksi dalam wujud yang bisa dilihat oleh semua manusia.Diperkenankan seluruh bangsa jin dan setan untuk melakukan ikatan kerjasama dengan bangsa manusia dalam hal-hal tertentu dan khusus dalam peri kehidupan di dua alam (alam jin dan alam manusia).
Konstitusi ini diberlakukan secara mutlak dan menyeluruh. Setiap rancangan pembangunan untuk negerinya itu, Sulaiman hanya mengandalkan kemampuan bangsanya sendiri, tanpa ada bantuan dari negeri-negeri tetangganya yang lain. Walaupun negeri-negerilain itu sudah sangat maju peradabannya dan menjadi negeri-negeri yang modern pula, tapi hal ini tidak membuat kecil hati Sulaiman dalam membangun negerinya itu. Bahkan apa yang telah dilakukan Sulaiman sangat jauh melampaui kemajuan dari negeri tetangganya. Seperti negeri yang diperintah oleh ratu Balqis tersebut, adalah negeri yang sudah sangat maju dalam segala kehidupannya. Peradaban modern telah membuat ratu Balqis menjadi sombong terhadap negeri-negeri lainnya. Sesungguhnya apa yang telah dicapai oleh Balqis masih dibawah dari apa yang telah dicapai oleh Sulaiman.
Di negeri Balqis memang rakyatnya banyak yang mengandalkan Matahari sebagai sumber energi yang banyak dipakai dalam setiap sendi kehidupan rakyatnya. Namun di negeri Sulaiman hal itu sudah lumrah dan banyak dipakai pada proyek-proyek luar angkasanya sebagai sumber energi yang dapat diandalkan. Sumber energi yang utama di negeri Sulaiman bukan hanya itu, tapi ia juga mampu mendayagunakan sumber energi Nuklir untuk kehidupan rakyatnya. Sumber energi ini pun bisa tergolong murah. Disamping itu juga bantuan teknis dari berbagai kerajaan jin dan setan yang ada di negerinya merupakan keuntungan tersendiri dalam mencapai percepatan pembangunan menjadi negeri yang super modern menandingi tingkat kemajuan negeri Balqis tersebut. Inilah yang tidak diperhitungkan oleh Balqis atas kesombongannya itu.
Balqis telah menganggap negeri Sulaiman adalah negeri yang masih belum maju peradabannya. Ia mengganggap proyek-proyek pembangunan di negeri Sulaiman terkesan tersendat-sendat karena kurangnya dana untuk pembangunan negerinya itu. Balqis pernah memberikan bantuan dana dan bantuan teknis kepada Sulaiman untuk pembangunan di negerinya, namun hal itu di tolak oleh Sulaiman. Sulaiman menganggap bantuan dari negeri Balqis adalah penghinaan terhadap kerajaan dan bangsanya. Ia merasa Balqis tidak melihat negerinya dengan jelas, melihat kedalam apa yang telah dilakukan negerinya Sulaiman itu sekarang ini. Kalau seandainya Balqis melihat apa yang telah diraih negeri Sulaiman selama ini tentulah Balqis tidak akan bersikap seperti itu, yang oleh Sulaiman dianggap sebagai suatu penghinaan bagi bangsa dan negerinya. Sulaiman tidak butuh bantuan dari kerajaan Balqis, tapi yang ia butuhkan adalah pengakuan dari kerajaan Balqis dan negeri-negeri tetangganya yang lain bahwa negerinya ini telah menjadi negeri yang sangat maju dan sangat modern dalam segala peradabannya. Mengukur kemajuan suatu negeri bukan dilihat dari mampunya mereka membangun pusat-pusat kota dengan gedung-gedung tinggi yang menjulang ke langit dengan segenap kehidupannya yang modern, tapi lihatlah apa yang telah mereka raih dengan kesanggupan mereka menembus langit dan menciptakan kehidupan baru di luar sana, itulah yang menjadi obsesi Sulaiman terhadap suatu kemajuan.
Kalau hanya sebatas membangun kota yang modern dengan biaya mahal dan teknik-teknik yang modern pula, hal itu bisa dibuktikan oleh Sulaiman. Ia mampu mendirikan kota-kota megah dan mewah serta bangunan-bangunan besar dan indah serta penataan kota yang bagus. Inilah yang harus dibuktikan kepada semua negeri agar semuanya dapat melihat perkembangan peradaban Sulaiman pada masa itu. Pantasla hkalau Sulaiman menantang kerajaan Balqis untuk memberikan apresiasi atas segala kemajuan negerinya.
Agar Balqis pun bisa melihat dan menilai sendiri negeri Sulaiman itu seperti apa. Pada kenyataannya kerajaan Balqis pun mengakui kehebatan negeri Sulaiman atas negerinya. Balqis belum bisa dibilang negeri yang sangat maju, karena ia belum memiliki segalanya. Tidak seperti negeri Sulaiman yang memiliki segalanya. Negeri Sulaiman ditata dengan baik. Pusat-pusat kota dibangun dengan megah. Kendaraan-kendaraan yang hilir mudik di atur dengan sangat teratur dan terlihat baik. Proyek luar angkasa memberikan kontribusi penting dalam menjelajahi alam semesta serta memberikan explorasi baru terhadap sumber-sumber penting di luar angkasa yang bisa dimanfaatkan oleh orang-orang yang ada bumi. Ilmu pengetahuan dan teknologi sudah mencapai tingkat yang monumental pada masa itu. Kendaraan-kendaraan super cepat mulai diciptakan sebagai sarana untuk menjelajahi luar angkasa.
Seolah-olah jarak dan waktu bukan lagi sebagai halangan bagi Sulaiman dalam bepergian kemana pun  ia suka. Kalangan ilmuwan dari golongan manusia dan dari golongan jin banyak membantu keinginan Sulaiman untuk berbuat lebih dari yang dibayangkan oleh sebagian orang di negeri lain. Benar-benar Sulaiman membawa negerinya kepada kejayaan besar yang pernah dicapai oleh umat manusia. Ia lah manusia pertama yang pernah menjelajahi luar angkasa dengan kendaraannya yang unik dan istimewa dalam pembuatannya.
Kendaraannya mampu menembus batas-batas wilayah berbahaya bag penerbangan yang kita anggap mustahil itu. Ya, Sulaiman pula yang memberikan pengetahuan-pengetahuan baru terhadap manusia, bahwa sesungguhnya manusia mampu menembus luar angkasa dengan ilmunya. Hal itu sudah dibuktikan pada masa lalu, masa di mana ia pernah menjadi seorang raja,yang tidak ada kerajaan manapun yang dapat menandingi kerajaannya itu. Pada masa itu banyak umat manusia yang berkelana ke luar bumi, begitupun dari kalangan jin yang menikmati hasil-hasil darikemajuan peradaban Sulaiman. Apakah kita menganggap hal ini bohong dan mustahil? Wallahua’lam.
Qur’an sudah menjelaskan secara global tentang keadaan pada masa itu. Lantas mengapa peradaban Sulaiman bisa musnah begitu saja kalau seandainya memang benar peradabannya pada masa itu sudah demikian adanya?
Sesungguhnya peradaban dan teknologi kerajaan Sulaiman tidaklah seluruhnya musnah begitu saja. Hanya saja kita di jaman sekarang ini belum menemukan satu pun dari sisa sisa peradaban Sulaiman pada masa lalu itu. Hilangnya sebuah peradaban tidaklah serta merta lenyap dalam sekejab, namun secara bertahap berangsur-angsur punah dan tersisa hanya sedikit atau sebagian kecil saja dari peradaban itu. Sebagai contoh pada masa sekarang ini;peradaban sepeda. Sepeda tidak akan kita temui di Amerika serikat atau Inggris sana, walaupun sepeda tercipta lebih dulu di sana. Mengapa? Karena sepeda telah punah, berganti dengan motor. Namun motor tidak juga kita jumpai di sana. Mengapa? Karena motor telah punah dan berganti dengan mobil, dan berganti pula dengan pesawat jet. Kini di sana banyak orang yang menggunakan pesawat jet pribadi. Banyakkah orang yang menggunakan motor di sana? Banyakkah orang yang menggunakan sepeda disana? Kalau jawabnya tidak ada lagi orang yang menggunakan sepeda sekarang ini di Amerika sana,lantas kemana sepeda itu? Inilah kemusnahan suatu peradaban di sana. Tetapi peradaban sepeda masih tersisa di belahan bumi yang lain. Lihatlah di negeri China sana! Kita akan melihat banyak orang yang menggunakan sepeda. Apakah peradaban sepeda sudah musnah di negeri China? Tidak. Nah, begitulah perumpamaan sebuah peradaban. Kemusnahan dan kemunculan sebuah peradaban tidak ditentukan pada satu tempat. Dan kurun waktu dari kemusnahannya pun tidak mempengaruhi sebuah peradaban itu dinilai musnah dalam sekejab.  Begitupun kemunculan suatu peradaban baru, tidak serta merta tersebar dan menyebar dalam sekejap, namun hal ini dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan kondisi wilayah dan kemampuan orang-orangnya dalam beradaptasi terhadap perubahan-perubahan tersebut. Inilah yang patut menjadi kesadaran kita sebelum kita meyakini bahwa peradaban baik yang telah lalu dan terpendam sekian lama akan muncul kembali menjadi sebuah peradaban yang sama persis dari peradaban yang telah hilang atau musnah tersebut. Pembuktian-pembuktian bahwa peradaban dari masa ke masa sudah demikian halnya terjadi dan mengalami masa-masa pengulangan dapat ditelusuri dengan penelitian ilmiah dari para pakar arkeolog dan antropolog dalam mencari korelasinya terhadap kehidupan sekarang.

     Coco Al Mahdi.
Inspirasi dan analisa pribadi.Referensi : Al-Qur’an Dep.Agama RI.Kepustakaan : Sumber-sumber Ilmiah Hasil Penelitian para Ilmuwan Barat.

Benua yang Hilang: Tempat Penciptaan dan Kediaman Adam-Eva, Beserta Listofernya

Benua yang Hilang: Tempat Penciptaan dan Kediaman Adam-Eva, Beserta Listofernya

Oleh Chris Boro Tokan

Pendahuluan

 Dalam firman tentang Abraham yang disebut TUHAN tentang Negeri Asal, maksudnya negeri/daerah/wilayah kediaman Abraham yang Asli, sebelum negeri Israel yang dijanjikan ALLAH. Kitab Kejadian (Genesis) Pasal 12, menggambarkan Abram dan keluarganya telah memenuhi panggilan Allah untuk keluar dari negeri asalnya Haran dan menjadi seorang pengembara di negeri asing Kanaan. Tuhan mempunyai rencana jangka panjang, bagi keturunan Abraham yaitu bangsa Israel untuk mewarisi tanah Perjanjian. Lebih lanjut dalam kajian tentang negeri asal (Kediaman Asli) Abraham, (begitupun Nuh sebelumnya), tentang negeri asal yang asli ini menjadi begitu misteri di dalam Kitab Kejadian. Kemisterian ini tentu terus merujuk kepada daerah/wilayah AWAL MULA dari PENCIPTAAN, yang menjadi area penciptaan sekaligus kediaman Adam dan Eva sebagai manusia awal mula ciptaan TUHAN.

Dengan demikian telusuran kritis Lokasi Eden menurut Jewish Encyclopedia: penulis-penulis ternama mengatakan: Targum Yerushalmi menerjemahkan Havalilah dengan Hindiki [HIndustan atau India], dan membiarkan Pison tidak diterjemahkan, Saadia Gaon, dalam terjemahan Arab-nya, menerjemahkan Pison sebagai NIL, yang ditertawakan oleh Ibn Ezra sebagai “sudah jelas-jelas diketahui bahwa Eden berada lebih jauh ke selatan, di Khatulistiwa”. Nahmanides sepakat dengan pandangan ini. Ceritra kedatangan orang Yahudi di Yerusalem dari “Aden, tanah tempat Gan Eden [maksudnya Garden of Eden atau Taman Eden] yang termashur dan ternama berada, yaitu di tenggara Assyria”….Sungai Pertama, Pison kemungkinan mengarah ke sungai Indus, yang mengelilingi Hndustan, memperkuat Targum Yerushalmi, (Dalam Arysio Santos , “Atlantis The Lost Contonent Finally Found, (1997), Indonesia Ternyata Tempat Lahir Perdaban Dunia” (2009), hal.505-506).

Atlantis, Daratan Awal-Mula Penciptaan

Secara akademis, rujukan tentang Benua Atlantis yang Hilang, Arysio Santos melaluibukunya “Atlantis The Lost Contonent Finally Found, (1997), Indonesia Ternyata Tempat Lahir Perdaban Dunia” (2009) antara lain melalui pembuktian Geologis dan Vulkanis, kajian berbagai perkembangan peradaban dan kebudayaan besar di dunia. Begitupun Stephen Oppenheimer dalam bukunya “The Eden is East,(1998), Surga di Timur” (2010) merujuk ke Kepulaun Sunda Kecil (Nusa Tenggara Timur/NTT-Nusa Tenggara Barat/NTB) dan Maluku, Sulawesi yang antara lain membuktikan dengan Gen Asli menunjuk awal mula penyebaran Manusia di dunia dan Bahasa Autronesia sebagai Bahasa Asli sumber segala bahasa di dunia. Tentu jauh hari sebelumnya garis Wallace-Weber telah membuktikan asal flora-fauna di Dunia Lama, yakni Dataran POROS (NTT-NTB-Maluku, Sulawesi) sebagai wilayah pembagi ke Dataran SAHUL/Timur (Irian-Aru menyatu AUSTRALIA), dan ke Dataran SUNDA/Barat (Jawa Purba:Jawa-kalimantan-Sumatra yang menyatu ASIA). Dalam arti flora-Fauna di Dataran SAHUL tidak bisa ke Dataran SUNDA, begitupun sebaliknya Flora-Fauna yang ada di Dataran SUNDA tidak bisa ke Dataran SAHUL (Bandingkan dengan Peta  buatan Dr. Harold K. Voris, Kurator dan Kepala Departemen  Zoologi pada Field Museum, Chicago, Illinois, dalam Arysio Santos hal. 104 dan 150).

Dalam arti dapat tercermati bahwa negeri asal/asli Nuh, Abraham, tentunya wilayah ciptaan awal mula, yang sesungguhnya menjadi wilayah penciptaan dan kediaman Adam dan Eva, yakni di Dataran POROS (dengan pulau-pulau kecil lain di lautan pasifik, termasuk filipina). Wilayah/Dataran ini sebagai listofer (Daratan Baru yang muncul) akibat tenggelamnya benua (Atlantis), yang populer disebut Benua Atlantis yang hilang itu.

Hilangnya Benua Atlantis, dalam dialektika geologi (Bandingkan dengan Alan Woods dan Ted Grant: ‘Reason in Revolt, (1996) Revolusi Berpikir Dalam Ilmu Pengetahuan Moderen”, (2006), hal. 285-332 dapat tertelusuri dalam proses pemecahan massa benua. Sebelum pemecahan massa benua tahap pertama, zaman Pangea (Paleozoikum), Zaman Hidup Tua selama 340 juta tahun. Maka telah lebih dahulu berlangsung Zaman Archeatikum (Arkeazoikum), Zaman Belum ada Kehidupan, yakni zaman yang sangat panas yang berlangsung selama 2500 juta tahun. Zaman ini teryakini secara religius sebagai sedang ada persemaian kehidupan (“pengeraman kehidupan”), yang dilakukan oleh Sang Maha Pencipta. Dalam zamanArchaean secara ilahi Bumi dierami (dipanasi) oleh Roh, yakni “Roh Tuhan melayang-layang di atasnya” Genesis 1:2, untuk pembentukan massa bumi (benua)http://filsafat.kompasiana.com/2012/07/04/awal-mula-kehidupan-adalah-roh-dari-ketiadaan-melalui-ketiadaan-menuju-ketiadaan.

.Bumi (awalnya massa benua) yang telah mencapai usia 4,6 milyar tahun, era awal kehidupan dimulai dalam zaman palaeozoikum, yang selanjutnya dikenal juga denganzaman hidup tua. Zaman ini dalam dialektika Langit (Matahari/Bulan) dengan Bumi melahirkan makluk hidup Gangga Laut mewakili flora dan Ikan mewakili faunahttp://filsafat.kompasiana.com/2012/07/05/matahari-salib-empat-sungai-surga-awal-kehidupan/. Bandingkan Injil Yohanes 1: 1-6: Pada mulanya adalah Firman, firman itu bersama-sama dengan Allah, dan  firman itu adalah Allah. Ia  (baca: roh, sabda, firman) pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari  segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.

Tahap pertama pemecahan massa benua di zaman Pangea (Palaeozoikum), Zaman Hidup Tua selama 340 juta tahun, yang terbagi lagi dalam Zaman Primer Hidup Tua selama 140 juta tahun, yakni penentuan Sumbu Timur dan Sumbu Barat massa benua dengan dialiri samudra Lethis. Penentuan sumbu Timur dan sumbu Barat itu menjadi tittik-titik terbentuknya Garis Equator (Garis Khatulis Tiwa) yang menghubungkan wilayah Timur dan Wilayah Barat Sekaligus membagi wilayah utara massa benua dengan Laurasia, sedangkan wilayah selatan massa benua dengan Gonwandaland.

Tahap kedua Pemecahan massa benua terjadi di Zaman Mezosoikum, Zaman Hidup Menengah, selama 250 juta hingga 65 juta tahun, yang berakhir 75.000 tahun lalu. Saat itu Daratan India masih di posisi Selatan Katulistiwa bagian Timur, sehingga India merupakan bagian dari benua yang hilang itu. Saat itu juga ada Australia dan Antartika, sedangkan Papua (Irian) tidak dalam satu daratan dengan benua yang hilang itu, karena saat itu menjadi satu daratan dengan benua Australia. Begitupun daratan Jawa Purba (mencakup kekinian Pulau Jawa-Sumatra-Kalimantan dan Pulau-pulau Kecil di sekitar) bagian dari Laurasia.

Tahap ketiga pemecahan massa benua, menjadi tahap yang menenggelamkan Benua Atlantis (benua yang hilang, 75000 tahun lalu), yakni terbelah Daratan Amerika dari Utara ke Selatan, bergerak ke Timur menghantam (menghancurkan) Benua yang hilang/Atlantis. Afrika terlepas dari bagian Daratan Amerika Selatan, bergerak ke Barat, dan meluncur ke atas menempel pada Laurasia /Dataran Eropa, sehingga membentuk pegunungan Karpatia, mengurung Samudra Lethys (Samudra Purba) di sumbu Barat menjadi Laut Tengah keknian. Benua Australia bergerak naik dengan melepaskan Daratan Papua (Pulau Papua kekinian) ikut menghantam Benua yang hilang/Atlantis, mengakibatkan Daratan India terdorong naik menempel Laurasia/Daratan Asia, sehingga membentuk barisan pegunungan Himalaya. Pembentukan barisan pegunungan Himalaya berakibat menekan ke bawah daratan Asia Tenggara (Jawa Purba dengan berbagai deretan pegunungan) ikut menindih lempeng Benua Atlantis yang sudah tertabrak (dihancurkan) oleh lempeng Benua Amerika dan Benua Australia itu. Penghancuran benua Atlantis, membuat zamudra Purba di sumbu Timur (Pasifik) terbagi ke zamudera Hindia dan zamudera Atlantik.

Terpahami tahap ketiga pemecahan massa benua, dalam Dialektika Geologi, dituntun mitos Permusuhan Dua Bersaudara, yakni Kain/ si Kakak versus Abel/ si Adik (mitos ini terkisahkan dalam Oppenheimer Eden is The East, Surga di Timur, hal. 405-406)http://sosbud.kompasiana.com/2011/09/20/dialektika-geologi-nusa-tenggara-maluku-dan-misteri-india-dalam-mitos-permusuhan-dua-bersaudara-mengenai-penghayutan-benua/. Model penghayutan benua melalui mitos penghancuran oleh Ekor Ikan Raksasa/si Adik, (pencermatan kami sebagai bencana vulkanik/letusan gunung berapi di dalam samudera). Sedangkan penghancuran benua melalui mitos senjata geografis Tombak/si Kakak, (dalam pencermatan kami sebagai bencana vulkanik/letusan gunung berapi di daratan). Bencana Vulkanik ini dapat terpahami dalam Arysio Santos melalui bukunya The Lost Continent Finally Found, hal.61-160 , bahwa kejadian itu di Indonesia dalam letusan Gunung Toba (di darat) dan Gunung Krakatau (di Laut). Pemahaman ini tentu membantu upaya menyingkap misteri benua yang hilang sebagai akibat akumulasi letusan gunung berapi baik di dalam samudra maupun di daratan mengepung wilayah Poros/Benua Atlantis. Dapat tertelusuri dari aspek geologis pertemuan lempeng-lempeng benua menghimpit lempeng Benua Atlantis. Saling bertubrukan: Australia dari selatan, Amerika dari barat, dan Asia akibat tubrukan India membentuk Pegunungan Himalaya (akumulasi tubrukan Afrika terhadap Eropa membentuk pegunungan Karpatia) menyebabkan tubrukan lempeng Asia Tenggara dari atas membentuk listofer Jawa Purba, maka terhanyutlah Benua Atlantis.

Listofer Benua yang Hilang

Terhanyutnya Benua Atlantis 75.000 tahun lalu mengakhiri zaman Mezosoikum yang berlangsung selama 250 juta hingga 65 juta tahun, sedangkan tenggelamnya benua Atlantis dalam versi Plato 11.000 tahun lalu itu, menjelaskan bencana banjir Nabi Nuh yang mengakhiri zaman Es/akhir zaman Neozoikum, di mana zaman ini berlangsung selama 60 juta hingga 600 ribu tahun. Benua Atlantis yang hanyut 75.000 tahun lalu akibat terkepung tubrukan lempeng tiga benua (Australia dari selatan, Amerika dari Barat, Asia Tenggara dari Utara akibat tubrukan India), memaksa muncul listofer (daratan baru) yang tertebar berbagai pulau-pulau di wilayah Poros (bandingkan garis Wallace-Weber), serta berbagai pulau yang berserakan di zamudera Pasifik, juga Kepulauan Filipina. Tebaran daratan baru dari benua yang hilang (listofer), terapit oleh dua lempeng samudera yaitu zamudera Pasifik dan zamudra Hindiahttp://sosbud.kompasiana.com/2012/07/24/cendana-cengkeh-pala-sebagai-pembuka-tabir-misteri-geografis-atlantis-yang-hilang/.

Sesungguhnya lempeng samudra Pasifik sebagai lempeng utama zamudera Purba (Pasifik)di Timur dengan lempeng Benua Purba yang hilang (Atlantis) menyatu dalam lempeng Zamudra Lethys di Barat saat pemecahan massa benua tahap pertama di zaman Paleozoikum/ zaman Pangea. Disebut zaman Pangea, karena saat itu terbentuk massa benua (Pangea) yang terbagi ke dalam Laurasia/Utara danGonwandaland/Selatan melalui penarikan titik-titik garis (garis equator/khatulistiwa). Penarikan garis itu yang mempertemukan Sumbu Timur dengan Sumbu Barat dari Pangea. Kemudian saat pemecahan massa benua tahap kedua di zaman Mezosoikum, di mana menghasilkan Daratan dengan kehidupan Awal di dunia (Australia, Antartika, Atlantis/India) di Gonwandaland/ Wilayah Selatan Khatulistiwa, arah Timur, menempatkan zamudra purba di Timur (Lautan Pasifik). Dalam pemecahan massa benua tahap ketiga membagi zamudra purba di Timur (Pasifik) ke zamudra Hindia dan Zamudera Atlantik, sedangkan zamudra purba di Barat terjebak ke dalam Laut Tengah kekinian akibat tubrukan Afrika dan India terhadapLaurasia/Eropa-Asia.

Pemecahan massa benua tahap ke 3 mengakhiri zaman Mezosoikum 75.000 tahun lalu: Amerika terbelah dari utara (sehingga terpisah dengan Eropa) ke selatan (sehingga terpisah dengan Afrika). Menyebabkan Afrika bergerak naik menubruk Eropa terbentuk pegunungan Karpatia. Bersamaan India bergerak dari bawah menubruk Asia terbentuk pegunungan Himalaya, yang memaksa daratan Asia (Asia Tenggara) bergerak ke bawah terbentuk daratan baru (listofer) Jawa Purba menghimpit dari atas lempeng benua yang hilang. Maka samudra Purba di Timur (Pasifik) itu terbagi menjadi samudera Hindia dan samudera Atlantik. Sedangkan samudra Purba di Barat (Lethys) terjebak sampai kekinian menjadi Laut Tengah di Eropa sebagai akibat akumulasi tubrukan Afrika terhadap Eropa membentuk pegunungan Karpatia (Afrika yang bergerak naik dari Selatan Katulistiwa arah Barat, karena terlepas dari Amerika Selatan). Bersamaan dengan tubrukan India terhadap Asia membentuk pegunungan Himalaya (India yang bergerak naik dari Selatan Katulistiwa arah Timur karena tubrukan lempeng benua Australia terhadap lempeng Benua yang Hilang/Atlantis) sehingga muncul listofer (daratan baru) Jawa Purba sebagai bagian dari Laurasia/Asia.

Listofer Benua yang Hilang (wilayah Poros: Kepulauan Nusa Tenggara minus Bali, Kepulauan Maluku, Pulau Sulawesi), ke Utara termasuk Kepulauan Filipina, sedangkan ke Timur mencakup tebaran pulau-pulau di zamudera Pasifik. Ke wilayah Selatan mencakup Selandia Baru, sedangkan ke wilayah Barat mencakup Madagaskar saat itu berposisi dengan India yang masih berada di belahan Bumi Selatan Khatulistiwa arah Timur. Wilayah dimaksud menegaskan ukuran luas, sekaligus letak geografis Benua Atlantis (Benua Yang Hilang) saat pemecahan massa benua tahap 2 (Bandingkan dengan Peta Wilayah Kekaiseran Atlantis Tempo Dulu yang Mahaluas yang dibuat Leo Frobenius (1873-1938), direprodukdi dalam Arysio Santos, hal. 256). Sedangkan Posisi pulau Irian (Papua), merupakan daratan baru yang terlepas dari lempeng benua Australia di saat lempeng benua Australia bergerak dari selatan menubruk benua Atlantis saat pemecahan massa benua tahap 3 yang mengakhiri zaman Mezosoikum, untuk memasuki zaman Neolitikum (zaman es) atau Zaman Hidup Baru. Begitupun Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sumatra dan berbagai Pulau Kecil di sekitarnya dalam satu kesatuan Daratan Jawa Purba yang sesungguhnya daratan baru (listofer) dari Laurasia/Asia sebelum akhir zaman Es/akhir zamam Neozoikum. Karena pada akhir zaman Es saat bencana banjir nabi Nuh yang memisahkan daratan Jawa Purba dari Asia dan dalam letak geografis pulau-pulau (Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Pulau Kecil lain di sekitar) seperti kekinian.

Dengan demikian penghanyutan lempeng Benua Atlantis/Benua yang hilang itu, terjadi di akhir zaman Mezosoikum /akhir Zaman Hidup Menengah sekitar 75.000 tahun lalu.Tertenggelamkan oleh tubrukan tiga lempeng benua (Amerika, Australia, Asia), dan terhanyutkan oleh dua lempeng samudra (Pasifik dan Hindia). Maka menjadi sangatmisteri dan selalu sangat-sangat rahasia mengenai kebenaran benua yang hilang itu. Indikasi garis Wallace-Weber mengenai fauna yang tidak bisa menyeberang dari pulau Lombok ke pulau Bali, atau antara Pulau Sulawesi dengan Pulau Kalimantan, atau Palung Laut Banda yang sangat dalam. Begitupun palung daratan Pulau Timor yang menjadi tumpangan lempeng Benua Australia, menegaskan keberadaan listofer (daratan baru) benua yang hilang dan sekaligus menegaskan letak batas geografis benua itu.

Palung Pulau Timor yang menjadi tumpangan lempeng Benua Australia, memicu semangat almarhum Prof Johanes untuk memperjuangkan pembagian hasil zona (A, B, C) pertambangan minyak di celah Timor secara adil antara Indonesia dengan Australia tempo dulu. Tentu imaginasi kultural dapat memaklumi pembagian zona minyak Cela Timor yang tidak adil itu sebagai imbal jasa Indonesia terhadap lempeng Benua Australia. Jasa Benua Australia di era pemecahan massa benua tahap 3 (yang mengakhiri zaman Mezosoikum) dengan menyelamatkan India dan meminimalisir keterceraiberaian listofer wilayah Kepulauan Poros. Menyelamatkan India (mendorongnya bergerak naik ke atas menempel Asia), dan melindungi wilayah Poros (Kepulauan Nusa Tenggara-minus Pulau Bali, Kepulauan Maluku, Sulawesi) dengan melepaskan daratan Irian/Papua dalam posisinya kekinian untuk membuat wilayah listofer Kepulauan Poros lebih terlindung dari gerakan lempeng benua Amerika menabrak lempeng benua Atlantis di samudera Pasifik.

India dan Kepulauan wilayah Poros (Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Sulawesi) sebagai listofer dari Benua yang hilang, bernasib masih lebih baikdari hantaman lempeng benua Amerika terhadap lempeng benua Atlantis. Dalam arti dataran baru itu tidak sampai tercecer berkeping-keping seperti nasib berbagai kepulauan di samudera Pasifik kekinian. Di situ terletak jasa lempeng benua Australia untuk menyelamatkan kehanyutan benua Atlantis dari terjangan lempeng benua Amerika, sehingga nasib India dan Kepulauan Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku, Sulawesi sebagai listofer (Daratan Baru) dari Benua Atlantis, tidak separah nasib ceceran Pulau-Pulau di samudera Pasifik. Jasa lempeng benua Australia itu menjadi semakin berarti, apabila tercermati di akhir zaman Es (akhir zaman Neozikum) setelah banjir dasyat (Air Bah Nabi Nuh) pada 11.600 tahun lalu (versi Benua Atlantis yang Hilang dari filsuf Plato), menempatkan India sebagai pusat peradaban dunia (Replika Salib Atlantis) yang berakhir 5000 tahun lalu. Juga Bencana Banjir Nabi Nuh itu telah menutup daratan yang menyatukan Benua Australia dengan Pulau Irian, menutup daratan yang menyatukan Pulau Jawa Purba, sehingga terbentuk Pulau Jawa, Kalimantan, Sumatra, dengan berbagai Kepulauan Kecil disekitar dengan bagian Benua Asia Tenggara, sehingga semuanya dalam letak geografis seperti kekinian.

Pikiran Konklusif

Bencana dasyat yang mengakihiri zaman Mesosoikum (akhir zaman Hidup Menengah) sebagai pemecahan massa benua tahap ke 3 yang menenggelamkan Benua Atlantis 75000 tahun lalu dikenal juga dengan Kepunahan Massal 1, di dalam Kitab Kejadian terjelaskan sebagai Konflik Kain dan Abel. Kemudian muncul bencana dasyat berikut yang dikenal dengan banjir nabi Nuh dalam Kitab Suci, yang mengakhiri Zaman Neozoikum (akhir zaman Es atau akhir zaman Hidup Baru) 11.000 tahun lalu, dikenalsebagai Kepunahan Massal 2. Setelah kepunahan massal 2, dalam sejarah peradaban menempatkan India sebagai pusat peradaban dunia (Replikanya Salib Atlantis) yang berakhir 5000 tahun lalu. Di saat akhir replika atlantis itu, peradaban dunia bergeser lagi ke Mesir (Dewa Ra, Matahari), ke Cina (Yin-Yan) dan Yunani ( Filsafat), yang berakhir 2000 tahun lalu. Kemudian 2000 tahun lalu itu peradaban Salib Kristus di Timur Tengah dan Eropa, menyusul 1500 tahun lalu peradaban Bulan-Bintang di Arab.

Semua peradaban itu berawal atau sumber asalnya dari Atlantis, benua yang terhanyutkan oleh lempeng benua Amerika, Australia, Asia. Peradaban Atlantis itu ditandaskan oleh filsuf Plato merupakan Peradaban Tinggi Masyarakat Sipil sebagai Ibu Kandung Peradaban Dunia. Dielaborasi oleh Arysio Santos sebagai PeradabanSalib Atlantis. Dibuktikan lokasi dan wilayah peradaban/Atlantis yang hilang itu oleh Stephen Oppenheimer melalui antara lain pembuktian asal Gen Asli Manusia dan Awal Mula Penyebaran Manusia di Dunia http://sejarah.kompasiana.com/2012/07/02/nusa-tenggara-maluku-dalam-penelusuran-penyebaran-awal-manusia-di-dunia/ danhttp://filsafat.kompasiana.com/2012/07/31/homo-floresiensis-penegasan-manusia-matahari-solor-purba-nusa-tenggara-timur-maluku-dengan-pembuktian-oppenheimer/, berikut sumber Asal Bahasa Austronesia sebagai sumber asli Bahasa Dunia di Wilayah Kepulauan Nusa Tenggara dan Kepulauan Malukuhttp://sosbud.kompasiana.com/2012/09/27/bahasa-austronesia-sumber-asli-bahasa-dunia-dan-awal-mula-penyebaran/. Sedangkan Salib Atlantis sebagai Tata Peradaban Masyarakat di Daratan Baru (listofer) Benua yang Hilang, telah dikaji oleh F.A.E. van Wouden, mengelaborasinya sebagai Trinitas Kepemimpinan Purba dalam crossDualisme Kosmos/Vertikal dengan Dualisme Sosial/Horisontal melalui disertasinyadi Universitas Leiden-Negeri Belanda, “Sociale Structuurtypen in de Groote Oost “1935, di Indonesiakan “Klen, Mitos, dan Kekuasaan, Struktur Sosial IndonesiaBagian Timur”, 1985 http://sosbud.kompasiana.com/2012/07/26/peradaban-lewotanah-lamaholot-dalam-trinitas-kepemimpinan-purba-indonesia-timur-dan-atlantis-yang-hilang/.

Salib Atlantis dengan penyebutan Lewo Tanah sampai sekarang diterapkan oleh masyarakat Kepulauan Solor (Pulau Adonara, Pulau Solor, Pulau Lembata) dengan Daratan Timur Pulau Flores di Nusa Tenggara Timur sebagai simbol Kepulauan Solor (Matahari) Purba yang mencakup Kepulauan di wilayah/Dataran Poroshttp://filsafat.kompasiana.com/2012/08/01/lewotanah-surga-positivisme-surga-empirisme-bangsa-lamaholot-simbol-kepulauan-matahari-purba-nusa-tenggara-maluku/ seperti dalam kajian F.A.E. Van Wouden.

AWAL MULA (awal mula penciptaan), PERADABAN, masih natural-alamiah=ALLAH. Di era dominasi Peradaban ini dikenal dengan ATLANTIS LEMURIA . Jadi peradaban yang mendominasi di era Atlantis Lemuria, berakhir sekitar 80 ribu-70 ribu tahun lalu , sebagai akhir dari zaman Mezosoikum (akhir Siklus Peradaban 1). Substansi ini yang menjadi kecondongan kajian dalam buku TAMAN EDEN DI TIMUR, karya Oppenheimer. Kemudian berkembang kearah ATLANTIS SANG PUTRA, sebagai era KEBUDAYAAN yang mencondongkan karya berbagai manusia Atlantis dan kehancuran-nya di 11.000 tahun lalu dalam peristiwa banjir Nabi NUH, diketahui sebagai akhir zaman Es/Pleistosen, akhir zaman Neozoikum (akhir Siklus Peradaban 2). Kemudian berkembang REPLIKA ATLANTIS yang menempatkan India sebagai pusat perkembangan peradaban yang berakhir 5000 tahun lalu (akhir Siklus Peradaban 3). Sejak 5000 tahun lalu Peradaban dunia bergeser ke Mesir (Dewa Ra/Piramida), Cina (Yin-Yan), Yunani (Filsafat Logika,Etika,Estetika) yang berakhir 2000 tahun lalu (akhir siklus Peradaban 4). Sejak 2000 tahun lalu berkembang Salib Atlantis dalam REPLIKA SALIB KRISTUS di Israel dan Roma,1500 tahun lalu dalam KOSMOGRAM ATLANTIS (Bulan Bintang) di Arab sebagaiSiklus Peradaban 5. Semua itu menjadi kecondongan pembuktian pembahasan Arysio Santos dalam bukunya INDONESIA PUSAT PERADABAN DUNIA. Replika-replika Atlantis itu secara sporadis berkembang di seluruh belahan dunia sampai kekinian dan akan datang!!!

Benar, penegasan Arysio Santos bahwa berbagai sosok hebat yang dipuja dan dikenal sampai kekinian, merupakan putra-putri Atlantis keturunan dewa yang kemudian menyinari seluruh dunia  dengan Cahaya Ibu Agung Perawan.  Para pahhlawan atau malaikat, dewa-dewi yang berperanan dalam semua perkembangan peradaban , aslinya berasal dari sebuah daratan yang tenggelam dan menghilang di bawah air, persis seperti Atlantis. Kebetulan wilayah delta sungai Gangga disebutBengal (atau Bengala), sebuah nama yang diturunkan dari bahasa Dravida (beng-ala) dan berarti ”tanah rawa yang tenggelam”. Nama ini sinonim dengan sebutan Atlantisitu sendiri dari bahasa Sansekerta, dari kata a-tala (dataran yang tenggelam) dan karenanya tak ada celah untuk meragukan hubungannya dengan Benua yang Hilang atau Surga yang hilang itu sendiri, yakni berlokasi di Indonesia. (Arysio Santos, hal 156).***

Dataran Oepoi, Kota Karang Kupang, Tanah Timor, 30 Januari 2013

PERADABAN MANUSIA BARU BERKEMBANG SEJAK SEKITAR 10.000 TAHUN LALU?

3d570-gunungpadang2
Banyak yang meyakini atau menelan saja dogma ilmu pengetahuan bahwa peradaban dunia sekarang adalah peradaban manusia satu-satunya yang baru berkembang sejak sekitar 10.000 tahun lalu. Sebelum itu diyakini masih zaman primitif , manusia hidup di alam dan gua-gua sebagai para pemburu dan peramu (“hunterers and gatherers”). Atas keyakinan inilah seorang arkeolog senior ketika diwawancara METRO TV bersikukuh bahwa “impossible” ada produk peradaban tinggi di dunia yang usianya lebih tua dari Piramid Giza (~5000 tahun lalu) dan Budaya Mesopotamia (6000 tahun lalu) apalagi di Indonesia, dan berseloroh bahwa kalaupun ada maka yang buat harus mahluk UFO. Anehnya, sejalan dengan dogma ini dunia ilmiah mengakui bahwa tidak bisa memahami fenomena budaya hebat kuno seperti Piramid Giza dan “punden berundak” Machu Pichu.
Sampai sekarang belum ada penjelasan tuntas dari dunia ilmiah mainstream tentang bagaimana membuat piramid dan buat apa? Dengan enteng dunia hanya menyebutkan peninggalan-peninggalan kuno tersebut sebagai ‘keajaiban dunia’ (sebuah ungkapan implisit bahwa pengetahuan sejarah sekarang tidak bisa menjelaskannya). Akhirnya, pembuatan piramid oleh kalangan tertentu sering dikaitkan dengan keberadaan UFO, sedangkan para ilmuwan spanyol yang dulu meneliti Machu Pichu akhirnya frustasi dan menyimpulkan bahwa bangunan itu dibuat dengan bantuan setan. Kebingungan dunia ilmiah tentang sejarah peradaban manusia bertambah ketika dalam dua tahun terakhir ini di Gobekli Tepe, wilayah Turki ditemukan situs bangunan dari lempeng batu granit berukir dibawah sebuah bukit yang hebat dan besar berumur 11.600 tahun lalu ( http://www.gobeklitepe.info/ ) yang kondisinya dalam keadaan sudah ditimbun dengan sengaja oleh manusia pada sekitar 9000 tahun lalu. Namun para arkeolog yang tidak mau melawan dogma masih saja bilang walaupun gagap bahwa yang membuat monumen hebat dan menimbunnya itu adalah para “hunters and gatherers”. Untuk apa monumen Gobekli Tepe dibuat, itupun tidak diketahui pasti, namun seperti jawaban klise umumnya dikatakan adalah untuk tempat pemujaan. Umur Situs Gunung Padang dari lapisan tertuanya kelihatannya se-zaman dengan Gobekli Tepe ini. Hasil carbon dating dari tanah timbunan setebal 7 meteran di atas Situs Gunung Padang juga mengindikasikan umur sekitar 9000-an tahun lalu. Satu kesesuaian kronologi yang yang sangat menarik.
Yang kelihatannya jarang disimak atau difikirkan serius adalah fakta ilmiah bahwa spesies manusia modern (yang fisiknya persis seperti kita) sudah ada sejak sekitar 200.000 tahun lalu (fakta fossil), atau paling tidak sejak 140.000 tahun lalu (fakta analisa genetika-DNA). Artinya, apabila benar peradaban baru berkembang sejak 10.000 tahun lalu maka pertanyaan ilmiahnya: kenapa selama 130-190.000 tahun sebelumnya tidak berkembang? Mustahil orang hanya leha-leha saja di gua-gua, puas dengan main-main batu. Untuk yang senang dunia religi bisa juga direnungkan: “Benarkah Sang Khalik membiarkan mahluk paling sempurnanya untuk hidup sia-sia sekian lamanya”? Lebih konyol lagi dibanyak buku-buku literatur diajarkan bahwa Nabi Adam itu baru ada di Bumi setelah 10.000 tahun lalu, entah apa dasarnya. Kalau hal itu benar maka manusia sebelum Adam itu apa? Atau umat siapa? Apabila ada yang berargumen bahwa sebelum 10.000 tahun itu belum menjadi ‘manusia sempurna’ atau mahluk pra-manusia maka itu jelas mengada-ada karena kontradiktif dengan pengetahuan mainstream saat ini yang meyakini bahwa mahluk pra-manusia itu sudah punah sebelum 200.000 tahun lalu bukan sebelum 10.000 tahun lalu. Agama sebaliknya malah mengajarkan bahwa peradaban manusia sudah maju sejak dahulu kala tapi berkali-kali hancur oleh bencana katastrofi dahsyat seperti seperti dilustrasikan dalam kisah Nabi Nuh, Kaum Tsamud (Nabi Shaleh), Kaum Aad (Nabi Hud) dll. Sejarah geologi tentang letusan Toba sekitar 70.000 tahun mengajar kita bahwa populasi dunia hancur total mendekati punah lalu. Kisah Nabi Nuh juga mengatakan hal yang sama karena bencana banjir besar. Sayangnya dalam kitab suci memang tidak dikatakan waktu dan tempat kejadiannya, namun kalau saya disuruh untuk meletakkan kapan terjadinya banjir besar Nabi Nuh maka kemungkinan besar kejadiannya sebelum 8000 tahun lalu, karena setelah itu dalam sejarah geologi tidak ada lagi banjir besar yang melanda dunia.
Jadi, anti-thesis dari thesis bahwa perkembangan peradaban manusia itu baru sejak 10.000 tahun lalu adalah bahwa: “peradaban manusia itu sudah berkali-kali maju tapi berkali-kali pula hancur karena bencana besar sehingga umat setelahnya kembali membangun peradaban dari awal ”. Hal yang sama dikatakan dalam Naskah Critias-nya Plato. Tidak akan ada loncatan dalam perkembangan Ilmu pengetahuan apabila tidak ada temuan baru yang belum ada. Setiap temuan baru yang kontradiktif dengan pengetahuan yang ada akan selalu menuai kontroversi. Namun alangkah baiknya apabila kontroversi itu disampaikan ke masyarakat dengan benar, sehingga berguna dalam rangka memasyarakatkan budaya riset dan mencerdaskan bangsa. Data bawah permukaan dan analisa riset yang mengindikasikan adanya bangunan di bawah permukaan tidak sepantasnya di sejajarkan hanya dengan opini dan imajinasi ahli tanpa didukung data. Dengan kata lain, pihak yang berkeyakinan bahwa di bawah permukaan situs tidak ada lapisan peradaban harus juga didukung oleh data tidak dinyatakan “out of the blue” atau bahkan malah dengan arogan menuduh pihak lain tidak melakukan riset dengan benar. Isyu ‘kontroversi semu’ tidak membantu riset menjadi lebih seru, tajam dan komprehensif sebaliknya malah menjadi kontra-produktif. Kecuali kalau memang demikian tujuannya. Wallahualam.

PERADABAN “RISET” DAUD : DARI POWER PLANT Fluorecent ke Superkonduktor? (1)


KEMAJUAN PESAT MASYARAKAT SEBELUM Zaman Nabi  DAUD.

(diambil dari postingan FB Bapak Andi Arief Dua)

Keadaan dan kondisi masyarakat sebelum kelahiran Daud a.s. merupakan masyarakat yg sudah maju dalam segala bidang. Pertanian dan Industri Rumahan merupakan sektor utama penopang kehidupan masyarakatnya saat itu. Sektor perdagangan juga kian maju pesat. Tumbuhnya usaha-usaha kecil hingga menjadi perusahaan-perusahaan raksasa yang menguasai hampir seluruh perdagangan antarwilayah saat itu bisa di bilang menjadikan suatu negeri kala itu kuat dalam bidang ekonomi, atau dengan kata lain negeri yang makmur karena ditopang oleh ekonomi yang kuat dari berbagai sektor ekonomi.

Dalam beberapa dekade kemunculan Daud ke dunia, banyak negeri kala itu sedang di landa kemerosotan ekonomi yang kian parah. Banyak perusahaan-perusasahan kecil yang gulung tikar. Demikian pula dengan perusahaan-perusahaan raksasa yg dibangun atas kongsi dan kerjasama dari tiap-tiap individu didalamnya juga mengalami nasib yang sama. Kemerosotan moral pun melanda hampir di setiap negeri. Krisis kepercayaan juga hampir ada disetiap wilayah-wilayah yang lebih banyak kaum urbannya. Kekompakan antar kelompok-kelompok usaha mulai kelihatan lemah. Ini akibat dari setiap individu warga atau masyarakatnya yang mulai bergeser kepada kehidupan individualistis, serakah dan ketidakpercayaan setiap orang terhadap yang lainnya. Politisi juga mulai saling gontok-gontokan, kaum cendikiawan juga mulai enggan memikirkan nasib negerinya ke depan. Hukum-hukum peri kehidupan sudah tidak diindahkan lagi. Konsep-konsep ekonomi yang dulu di bangun atas dasar kebersamaan juga mulai ditinggalkan. Semuanya hanya mementingkan diri sendiri. Kecurangan-kecurangan mulai menggejala di setiap pelosok negeri. Para pemimpin negeri sudah mulai serakah. Mereka saling menindas, menjajah,dan membodohi masyarakat yang lainnya. Korupsi terjadi dimana-mana. Dengan kata lain yang kuat menindas yang lemah, yang ekonominya maju menjajah negeri yang ekonominya morat-marit, sebagian lagi ada yang membodohi negeri yang masih terbelakang atau negeri yang masyarakatnya masih tertutup dari dunia luar.

Nilai mata uang merosot tajam. Inflasi di mana-mana. Mata uang yang beredar pada masa itu adalah sebuah lempengan perak yang diukir di dalamnya dan dikeluarkan serta diedarkan berdasarkan wilayah-wilayah dimana  perusahaan dan perdagangan tersebut berada. Jadi setiap wilayah yang memiliki beberapa perusahaan dagang memiliki hak mengeluarkan sejenis mata uang yang dapat diterima di seluruh pelosok negeri. Sungguh sistem yang rumit. Yang mengherankan bagaimana mereka dapat mengatur sistem ini dengan baik, padahal mata uang yang beredar dan dipakai pada saat itu sangat beraneka ragam bentuk dan nilai nominalnya. Mungkin saja sama dengan sistem yang kita pakai sekarang, dengan menggunakan standar mata uang (dollar, pound atau yen) sebagai acuan perdagangan global. Beberapa puluh tahun kemudian kondisi negeri-negeri pada saat itu bukan semakin baik, namun semakin suram kondisinya. Munculnya pengaruh-pengaruh ajaran sesat yang melanda hampir setiap negeri membuat wajah dunia kala itu makin kelam. Masyarakat dunia saat itu tak ubahnya bagaikan mendung yg menyelimuti daratan. Benar-benar masyarakat yang tidak realistis lagi terhadap keadaan yang di hadapinya saat itu. Membunuh dan memperkosa adalah sebuah kewajaran kala itu.Tak ada lagi aturan-aturan yang perlu untuk ditaati sebagai peraturan. Tak ubahnya peraturan tinggal peraturan,penyimpangan jalan terus. Setiap orang memaklumi apa yang diperbuat oleh orang lain, dan menanggap wajar apa yang dilakukan oleh masing-masing orang. Mereka hanya taat pada pemimpin mereka sendiri,ketimbang taat pada aturan yang berlaku saat itu.

Karena pada saat itu peraturan-peraturan kehidupan atau norma-norma tertulis dibuat atas persetujuan atau konsep bersama dalam permusyawaratan yang mereka buat sendiri. Hal itu di buang jauh-jauh. Hanya yang ada adalah orang yang kuat dialah yang menjadi pemimpin, pemimpin yang kuat haruslah menjadi raja yang mengatur seluruh manusia. Maka tak heran banyak negeri-negeri kala itu berubah sistem kenegaraannya menjadi sistem pemerintahan yang sentralistik dan mengarah pada sistem monarkhi (kerajaan). Sebuah sistem yang berbeda dengan sistem kerajaan yang ada pada abad-abad sekarang. Namun seiring dengan perubahan dunia saat itu, muncullah beberapa negeri yang dideklarasikan oleh rakyatnya sendiri menjadi sebuah negeri baru, negeri yang dibangun atas titah dan tahta seorang raja.Masyarakat dunia saat itu mulai kelihatan membaik. Kehidupan pulih kembali. Tatanan sosial dibangun,tatanan ekonomi pun di bangun atas kesadaran dari rakyatnya sendiri.

Dibawah titah sang raja dan bentukpemerintahan Monarkhi rupanya memberi sedikit banyaknya perubahan ke arah yang lebih baik. Negeri-negeri yang menerapkan konsep ini banyak di tiru oleh negeri-negeri lainnya kala itu. Banyak pula ygmenerapkan konsep monarkhi namun masih memakai aturan-aturan masa lalu yang kelam. Negeri-negeriseperti ini rupanya menjadi ancaman baru terhadap negeri-negeri yang sudah makmur dan mapanekonominya saat itu. Penindasan dan pertikaian banyak dipicu oleh negeri-negeri ini. Akibatnya perang-perang lokal antar wilayah dan perebutan wilayah-wilayah subur untuk mereka kuasai telah menciptakan bencana baru dalam tatanan kehidupan dunia kala itu. Kerusakan banyak terjadi. Bukan hanya kerusakanalam akibat perang mereka, tapi juga kerusakan moral akibat pengaruh ajaran-ajaran perikehidupan yang disebarkan oleh beberapa negeri yang serakah dan tak beradab itu. Kekuatan angkatan bersenjata lebih banyak dipamerkan kepada dunia. Pamer kekuatan negeri menjadi ajang bergengsi saat itu. Muncullah Daud, sang pemuda tegap yang gagah dengan perawakan besar dan tinggi yang dibilang rata-rata kala itu, di sebuah negeri yang subur dan makmur, yang diperintah oleh seorang rajabengis yang baik hati dan bijaksana. Kebengisannya hanya ditampakkan kepada orang yang dianggapnyamusuh olehnya. Thalut nama sang raja itu. Ialah sang raja yang telah membawa negeri itu makmur dantergolong negeri yang ekonominya kuat pada masanya.. Peradaban di negeri itu maju pesat. Pendidikan merebak ke pelosok-pelosok wilayah. Kaum cendikiawan dan ilmuwan banyak yang muncul dari negeriini. Negeri dimana Daud tinggal saat itu. Masyarakatnya tergolong pandai-pandai. Bisa di bilang prosentase orang yang buta huruf sekiatar nol persen. Hampir seluruh masyarakatnya berpendidikan tinggi, hingga banyak penulis-penulis berbakat menjadi kontribusi utama dalam bidang pendidikan disana. Banyak kaum cendikiawan dan kaum intelekual yang menulis buku. Sehingga banyak masyarakatnya yang gemar membaca. Buku atau kertas pada masa itu sudah terbentuk dalam lembaran-lembaran seperti pada masa-masa kita sekarang ini. Hanya saja sebagian masih ditulis tangan dan sebagian lagi ada yang sudah di cetak dengan mesin-mesin cetak sederhana (semacam stensil/handpress).Teknologi pada masa itu bisa dibilang mulai bangkit dan muncul bagaikan sebuah revolusi industri yang pernah terjadi di Inggris pada abad-abad ke 16 M. Namun tehnik-tehnik manual masih mendominasis etiap peralatan-peralatan yang digunakan masyarakatnya pada masa itu. Penemuan-penemuan baru dari sebuah teknologi demikian pesatnya di negeri itu. Logam-logam mulia semacam emas, perak, perungguru panya bukanlah barang mahal di sana. Emas atau perak pada masa itu sangat banyak dijumpai pada berbagai peralatan yang berbau teknologi. Berbeda dengan pada masa kita sekarang ini, dimana emas atau perak menjadi barang mahal yang sulit dijumpai pada barang-barang dan peralatan-peralatan yang biasa kita gunakan sehari-hari. Logam-logam lain semacam besi, baja dan alumunium belum dikenal pada masa itu. Daud, sebelum ditetapkan Allah menjadi Nabi, adalah seseorang yang memiliki temperamen tinggi, emosinya meluap-luap, kasar dan keras pendiriannya. Banyak masyarakat sekitarnya yang menilai Daud sebagai seorang yang kurang sopan dan kurang bijaksana dalam memutuskan suatu masalah.Terkadang ‘main tangan’ dalam menuntaskan perkara pribadinya. Namun dari sifat-sifat buruknya itu adas atu sifat yang nampak pada dirinya. Antusias dan Tekun. Ya, antusiasme dirinya dan ketekunan dirinyatehadap sesuatu yang belum diketahuinya, entah itu bersifat keilmuan ataukah pengetahuan yang bagisebagian orang dianggapnya sepele, merupakan cikal bakal yang menuntun dirinya kelak menjadi seorang peneliti yang handal, kelak menjadi seorang pemikir yang jenius, yang membawa kebesaran namanya dikemudian hari. Daud tumbuh menjadi seorang yang terpelajar, berdedikasi dan berwibawa di mata orangsekitarnya. Otaknya cerdas, pikirannya selalu menghasilkan ide-ide cemerlang, yang bagi sebagian orangyang belum mengenalnya akan menganggapnya sebagai orang yang punya ide ‘gila’ . Reputasinyadikalangan kaum intelektual sangat bagus dan sering mendapat pujian karena tekad dan kenekatannyadalam bertindak dan berbuat. Menjelajahi bukit dan pegunungan tanpa alas kaki merupakan ide konyol yang banyak dicemooh orang. Bagi Daud itu merupakan tantangan yang sering ia lakukan dalam setiapkesempatan. Kecintaannya terhadap alam ditambah kegemarannya meneliti sesuatu yang berhubungandengan keilmuan yang digelutinya merupakan perpaduan yang membawa keharmonisan hidup bagidirinya. Alhasil, Daud pada suatu ketika saat ia menjelajah sebuah pegunungan di negeri itu, iamenemukan sesuatu benda yang menurut penyelidikan dan penelitiannya itu mempunyai karakteristik aneh. Benda ini mempunyai kepadatan bentuk dan kekerasan yang tinggi, yang pada waktu itu ia banyak membandingkan benda hasil penemuannya itu dengan logam-logam keras yang ada pada masa itu. Iamelanjutkan penelitiannya atas temuannya itu sampai ia dapat menyimpulkan jenis benda apakah yangtelah ditelitinya itu. Referensi dan data-data ilmu ia kumpulkan. Kemudian ia melakukan tesis danantitesis, melakukan hipotesa sederhana, mendiskusikan dengan rekan-rekannya. Sampailah pada tahapuji coba terhadap temuannya itu. Singkat kata, hasil kesimpulan yang ia peroleh adalah bahwa benda kecil yang keras itu termasuk kategori logam berat, semacam besi. Proyek uji coba yang dilakukan Daud, dikerjakan bersama-sama dengan kelompok penelitilainnya. Hingga mereka terheran-heran dengan karakteristik magnetik yang ada pada butiran logam kecil itu (SUPERKONDUKTOR?) . Adakalanya butiran-butiran itu saling melekat, dan kadang saling menolak dalam kondisi yangdisesuaikan oleh Daud pada penelitiannya tersebut. Proyek penelitiannya mulai dikembangkan. Tahapan-tahapan ujicoba dilakukan. Bertahun-tahunhal tersebut dikerjakan oleh Daud. Setiap hasil yang dia peroleh dari proyeknya tersebut, ia tuangkan kedalam bentuk tulisan-tulisan singkat. Banyak sudah hasil-hasil tulisannya yang menjadi konsep-konsepkeilmuannya atas dasar pemikiran dan pengkajiannya itu. Teori-teori ilmu yang diterapkan Daud seringkali membuahkan hasil yang gemilang. Di negeri itu memiliki sebuah peraturan yang di keluarkan oleh pihak kerajaan dan selalu ditaatioleh segenap rakyatnya, bahwa setiap hasil penemuan-penemuan baru wajib dilaporkan dan diberikankepada pihak kerajaan untuk dikembangkan dan digunakan kepada seluruh rakyatnya. Hal inipun dilakukan oleh Daud. Hasil-hasil penemuannya yang spektakuler juga diserahkan kepada pihak kerajaan. Perlu di ketahui pula, ada beberapa penemuan sebelumnya yang juga telah memberikan kontribusi yangbesar terhadap negeri itu, seperti Penerangan Malam Hari, yang merupakan penemuan yang sangat berharga dan raja sangat menyukainya. Penerangan atau energi cahaya yang kita kenal seperti sekarang,ternyata sudah ditemukan dan banyak dipakai pada masa itu. Dengan mencampurkan beberapa unsur-unsur tertentu dan larutan-larutan khusus, dapat menghasilkan cahaya yang terang, yang energinya diambil pada siang hari dan di fungsikan pada malam hari. Tentang bagaimana alat itu bekerja danbagaimana proses pembuatannya menjadi sebuah teka-teki bagi kita di jaman sekarang ini. Kita hanyadapat membandingkan alat yang serupa itu dengan tehnik-tehnik fluorecent yang kita kenal di jaman kita.Atau dengan metode baterei. Namun metode baterei pada jaman Daud sudah banyak digunakan setelahmetode fluorecent itu muncul dan digunakan pada saat itu. Rasanya dengan metode apa mereka menggunakan energi untuk penerangan mereka pada malam hari masih menjadi hal yang sulit untuk kitapahami. Bisa jadi tehnik-tehnik mereka kita anggap luar biasa, karena hasil-hasilnya yang mengagumkanpada masa itu. Apakah tehnik-tehnik kita di jaman ini bisa di bilang ketinggalan jaman atau kuno? Atauteknik yang digunakan oleh kita merupakan tehnik-tehnik ‘pengulangan’ masa lalu, yang mana haltersebut masih menjadi penemuan yang ‘masih merangkak’ pada masa itu? Sebuah fenomena yangmenghasilkan tanda tanya besar bagi kita saat ini.

KEMAJUAN PERADABAN DAUD.

Beberapa puluh tahun kemudian, perubahan besar telah terjadi di negeri itu. Hasil-hasil penemuan Daud berupa biji besi telah menghantarkan negeri itu menjadi negeri yang maju. Raja membiayai seluruh proyek-proyek penting dalam rangka pengembangan teknologi yang dihasilkan oleh Daud ini. Rupanya Daud dapat mencuri perhatian sang raja. Akhirnya raja menganugerahkan Daud sebuah penghargaan tertinggi atas penemuannya tersebut.

Bukan hanya itu saja, raja pun melihat hasil tulisan Daud yang isinya sangat membuatnya kagum terhadap pemikiran dan pengkajian Daud dalam berbagai lapangan keilmuan. Konsep-konsep keilmuannya banyak dipuji orang dan raja pun memberikan gelar kehormatan serta memberikan tempat bagi Daud untuk duduk dalam pemerintahannya. Hal ini disambut baik oleh Daud. Ia memenuhi titah sang raja untuk duduk dalam tampuk pemerintahan. Pengolahan biji besi menjadi berbagai peralatan yang membantu segenap pekerjaan manusia,telah menggantikan berbagai peralatan yang telah digunakan sebelumnya. Proyek-proyek raksasa  dan peleburan besi dibangun. Explorasi terhadap tambang biji besi ditingkatkan. Generator-generator pembangkit listrik dibangun diberbagai wilayah. Proyek pembangkit listrik ini dihasilkan darienergi air sungai yang kemudian dialirkan ke setiap kota yang memerlukannya.

Sebuah konsep pembangunan yang luar biasa. Penataan kota pun tak luput dari pemikiran Daud. Ia menata kotanyadengan rapih. Bisa di bilang negeri itu benar-benar negeri yang indah. Daud mengatur dan menatawilayah-wilayah yang diperuntukan untuk industri, perkantoran, pemukiman dan perhutanan. Konsep perhutanan yang satu ini adalah yang menjadi fokus perhatian Daud. Ia tahu persis bahwa hutan adalah paru-paru kota yang dapat mensirkulasi udara kotor menjadi bersih kembali. Sekaligus sebagai wadah pelestarian alam yang di dalamnya perlu dilestarikan satwa-satwa yang ada.

Keharmonisan alam lingkungan menjadi tumpuan harapannya. Ia juga mempelajari berbagai kehidupans atwa-satwa, termasuk mempelajari burung-burung. Ia mempelajari bagaimana satwa ini bisa mengetahuitempat-tempat yang jauh, bisa mengetahui berbagai musim yang akan datang di kemudian hari, dankembali ke tempatnya semula, serta bagaimana satwa ini dapat mengetahui jenis dan kelompoknyasendiri, padahal bentuk mereka sama semua. Sungguh, ia sangat tertarik mempelajari satwa-satwa ituterutama jenis unggas. Sektor pertanian juga ikut diperhatikan. Sistem drainase dan pengairan juga menjadipertimbangan penting, karena semua itu harus diselaraskan. Pemikiran Daud sangat tajam. Naluri danintuisinya berperan penting. Daya nalarnya pun luar biasa. Ilmu pengetahuannya diperolehnya dari sejaklama, hingga ia sendiri menjadi sumber ilmu itu sendiri. Zabur adalah sebuah kumpulan ilm pengetahuan yang telah dihasilkan oleh Daud. Sebuah hasil pemikiran otaknya yang cemerlang. RupanyaTuhan telah mengaruniakan kepada orang ini kepandaian yang luar biasa. Memberikannya ilham-ilhampenting berupa ilmu, kepahaman dan sebagainya kepada diri orang ini. Ya, Daud sosok hamba Allahyang telah dipilih sebagai orang yang istiimewa di antara mereka

DAUD MENGENAL TUHAN.
Daud memang belum kenal siapa itu Tuhan. Pengetahuannya tentang Tuhan belum ada dalam otaknya. Sedikit demi sedikit otaknya mulai merenungkan. Yang dipikirkan hanyalah siapa yang telah menciptakan ini itu sehingga ini itu ada disini. Itu saja yang selalu terlintas dalam benaknya. Tak pernah ada yang mengajarkannya soal Tuhan. Daud belum tahu apa makna Tuhan bagi semuanya itu. Tetapi setiap angan-angannya melambung jauh ke depan selalu saja tertuju kepada sesuatu yang mengatakan“kau harus begini…kau harus begitu”.
Berulang-ulang ia mengalami hal itu, tanpa tahu siapa yang berkata dalam angan-angannya itu. Akhirnya ia menyadari bahwa ada sesuatu yang luar biasa yang menyelingkupi dirinya. Suara-suara yang menggema dalam pikirannya itu selalu mengikutinya. Kadang pada saat merenung suara-suarai tu berbisik dan mengajaknya berdialog.
Pada awalnya ia tidak menggubrisnya. Ia menganggap itu semua hanyalah suara hatinya saja. Namun ia sedikit bingung saat suara hatinya disambut oleh suara-suara yang selalu ada dalam benaknya itu. Terjadi dialog antara suara hatinya dengan suara tersebut. Daud merasa ketakutan dan cemas. Ia menganggap setan telah bersemayam di otaknya. Ia harus menyingkirkan itusemua. Tapi ia tidak sanggup menepis suara-suara itu. Tetap saja suara-suara itu ada dalam kepalanya.Akhirnya Daud pasrah.
Banyak orang disekitarnya yang melihat tingkah Daud pada saat mengalami hal ini, dan tidak sedikit yang menganggap Daud itu seperti orang yang kesurupan. Tabib-tabib disana menganggap Daud mengalami halusinasi syndrom. Semua perkiraan dan persangkaan orang terhadap dirinya meleset. Sesungguhnya apa yang ia alami adalah fenomena luar biasa yang jarang dialami oleh setiap orang. Dan apa yang terjadi pada diri Daud sesungguhnya suara-suara malaikat yang menyeru dan menegur dirinya. Pada awalnya memang terasa aneh dan membuat seluruh kepala terasa pusing akibat dari yang ditimbulkan suara tersebut. Apabila Daud mempasrahkan diri atau membiarkan suara itu bercokol di kepalanya, rasa pusing itu hilang. Kini ia merileksasikan dirinya dan mulai menerima suara itu. Terjadi dialog yang intens antara suara hatinya dengan suara itu. Seolah-olah diri Daud hanya menjadi pendengar yang setia. Pengalaman aneh yang luar biasa itu bagi Daud kini dianggapnya sebagai hal yang menakjubkan.
Dirinya mulai menyadari dan membenarkan apa yang dikatakan suara itu terhadap dirinya. Ia menerima pula setiap kebenaran yang disampaikan suara tersebut. Seluruh amanat-amanat penting dari suara itu diperhatikan baik-baik. Dan tak jarang pula dijadikan sebagai sandaran keluh kesah dirinya. Satu hal yang berharga bagi dirinya adalah kini ia mulai tahu dan memahami apa yang dimaksud dengan penguasa segalanya. Suara-suara itu rupanya telah memasukkan suatu ajaran penting ke dalam pikirannya, bahwa segala sesuatu itu ada yang memberikan sebelumnya. Kecerdasan otaknya, ilmu yang telah dihasilkan dari kecerdasannya, dan juga segala sesuatu yang diperbuat dari ilmunya merupakan hal-hal yang telah digariskan sebelumnya dan telah ditentukan kadarnya.
Semua itu terjadi pada diri Daud,dan ia menerima kebenaran itu. Nah, dari sinilah Daud mulai mengenal siapa itu ‘sang penguasa’ atas semua itu. Jibril sang malaikat agung telah memberikan pengertian-pengertian awal tentang makna ketuhanan, dan belum sampai pada penjelasan siapa itu Tuhan. Tetapi ini adalah pengertian yang sangat berharga bagi seseorang yang kala itu masih dalam kondisi tidak mengenal arti ketuhanan bagi dirinya.Atau dengan kata lain kita menilai orang yang dalam kondisi itu disebut sebagai ‘kafir’, yakni tidak kenal apa itu Tuhan, tidak kenal siapa itu Tuhan, dan sebagainya. Daud, sosok yang memang telah dipilih Tuhan untuk mengemban amanat-amanat penting di kemudian hari. Dan Jibril memperhatikan sosok in dan memberikan naungan berupa perlindungan, dan pengajaran-pengajaran berbagai macam keilmuan kepada Daud.
Jibril adalah malaikat yang sangat cerdas pengetahuannya tentang sesuatu. Dan Jibril pula sebagai makhluk kepercayaan Tuhan yang dipilih untuk menjalankan amanat-amanat Nya.KEKACAUAN DUNIA DAN PROBLEMATIKANYA.

Beberapa puluh tahun kemudian, negeri dimana Daud itu kini memerintah menjadi sebuah neger iyang sangat maju. Pemerintahan kerajaan Thalut telah memberi mandat khusus kepada Daud untuk memegang penuh tampuk pimpinan. Daud kini menjadi wakil raja, namun dengan kewenangan penuh yang diberikan Thalut. Ini merupakan sebuah sistem birokrasi yang unik. Semua rakyatnya kini tundu kdan patuh dengan kepemimpinan Daud. Karena mereka sudah mengetahui sebelumnya bahwa sosok ini memang telah memperhatikan rakyatnya dan telah mensejahterakannya pula. Maka tak heran kalau Daud lebih dieluk-elukan rakyatnya daripada rajanya sendiri, Thalut. Hal ini membuat Daud semakin bangga terhadap dirinya. Kemajuan dan kemahsyuran negerinya terdengar sampai ke negeri-negeri lain. Banyak orang-orang dari negeri tetangga yang belajar ke negerinya itu. Pertukaran kebudayaan dan pertukaran pelajarantar negeri tetangga adalah salah satu kontribusi dari negerinya untuk dunia pada saat itu. Niat baik tidak selamanya disambut dengan kebaikan. Ada saja halangan dan hambatan yang melintang.

Peta politik dunia pada waktu itu agak sedik it kurang menguntungkan bagi negerinya. Negeri-negeri yang merasa‘kurang beruntung’ menjadi semakin ‘minder’ dalam kancah internasional. Banyak negeri tetangga yang mencoba mengobok-obok pemerintahan Daud. Namun Daud sudah mengetahui hal tersebut. Negeri tetangga yang merasa iri dengan Daud, berusaha mencari cara untuk menguasainya.

Tak jarang batas-batas wilayahnya dipersempit dengan cara-cara curang. Sebagian wilayahnya ada yang dianeksasi secara langsung oleh negeri lain. Daud tidak tinggal diam. Ia mengirim pasukan-pasukannya ke daerah-daerah perbatasan. Menghadapi tentara asing yang telah memasuki wilayahnya adalah bukan perkara mudah.Keterbatasan jumlah tentara Daud serta kemampuan perangnya sangat minim di banding dengan tentara musuh yang jumlahnya banyak dan kuat dari segi fisiknya.

Daud berusaha berpikir untuk mencari cara menghadapi musuh-musuhnya itu. Kemudian ia membuat program khusus dalam rangka menghadapi perang yang akan ia mulai nanti. Program itu adalah bagaimana caranya mempercepat industrialisasi di bidang pertahanan dan keamanan negerinya.

Seluruh ilmuwan-ilmuwan dikumpulkan dan dipekerjakan dalam bidang militer, penemuan-penemuan persenjataan baru dibuat dan dikembangkan. Pabrik-pabrik industri berat lebih di arahkan kepada pembuatan mesin-mesin perang yang semuanya diciptakan dari pengolahan logam yang memang sumbernya lebih banyak di negeri itu. Persenjataan dan mesin-mesin perang merupakan teknologi baru yang belum dikenal oleh negeri lain. Bagi Daud hal itu sangat menguntungkan, karena teknologi baru bisa terealisasi dan terwujud langsung pada saat ia membutuhkan sekali guna menghadapi perang nanti.Persengketaan wilayah sangat membuat geram Daud dan pemerintahannya.
Raja Thalut memberi maklumat perang terhadap pasukan asing yang tidak segera angkat kaki dari negerinya itu. Demikian pula dengan Daud. Seluruh pikiran dan tenaganya dicurahkan untuk mengantisipasi dan menyelesaikan persengketaan wilayah di negerinya itu. Dalam tempo beberapa tahun, program itu selesai sesuai perencanaan yang telah dibuat Daud sebelumnya. Mesin-mesin perang semacam Tank/Panser yang kita kenal sekarang rupanya telah ada sejak masa Daud dahulu. Ya, sangatlah mencengangkan, bahwa Daud mampu membuat mesin-mesin perang yang canggih yang belum bisa diduga oleh musuh-musuhnya itu. Persenjataan pun merupakan hal yang baru dan yang lebih menakjubkan lagi, bahwa Daud mampu menciptakan senjata-senjata dengan hulu ledak yang hebat. Kita tidak bisa memperkirakan apakah Daud lebih banyak menggunakan bubuk mesiu atau tidak. Yang pasti ledakan-ledakan yang keluar dari senjata-senjata buatannya itu bisa dibilang hampir mirip dengan teknologi persenjataan yang kita kenal sekarang.
Raja Thalut dibuat kagum dengan hasil kerja pemerintahannya dibawah kepemimpinan Daud. Genderang perang telah ditabuh. Segala persiapan sudah lengkap. Komando perang dipegang langsung oleh Daud. Seluruh tentaranya diberi motivasi agar tetap tegar dalam menghadapi musuh.Kemudian dikirim beberapa pasukan pengintai ke daerah perbatasan yang dikuasai musuh. Memasuk medan pertempuran tentara musuh merasa aneh dengan pasukan tentara Daud. Mereka melihat para tentara Daud tidak membawa persenjataan perangnya, seperti panah atau tombak yang biasa di pakai untuk berperang. Mereka heran melihat tentara Daud hanya membawa sebatang atau sepucuk benda hitam mengkilap yang berbentuk panjang. Pasukan tentara musuh mengira bahwa pasukan Daud sudah dalam kondisi menyerah. Tiba-tiba terdengar suara ledakan serentak. Tidak lama kemudian beberapa tentara musuh jatuh terkapar dan tergeletak di tanah. Hal ini membuat tentara yang lainnya menjadi kebingungan dengan keadaan tersebut. Melihat kawan-kawannya tergeletak bersimbah darah dan tak bernyawa lagi, maka seluruh pasukan yang melihatnya lari tunggang langgang ketakutan. Sungguh fenomena yang menakjubkan dari perang ini. Tentara musuh kini semakin menyadari bahwa benda hitam mengkilap itu adalah senjata aneh yang baru pertama kali dilihat oleh mereka. Senjata ini telah menjadi momok yang menakutkan bagi tentara yang lainnya. Ya, itulah kehebatan Daud dalam menciptakan senjata. Ia mampu mengolah besi menjadi berbagai persenjataan tempur. Termasuk mesin-mesin semacam tank/panser atau apapun namanya. Dengan mengandalkan sumber energi listrik yang tersimpan dalam baterei khusus yang diciptakan dari bahan-bahan yang mengandung zat-zat tertentu yang dapat menyimpan dan menghasilkan energi listrik yang besar guna menggerakkan mesin-mesin perangnya tersebut. Pengetahuan akan unsur-unsur penting yang mempunyai karakteristik tertentu dari sebuah bendaatau sejenis zat khusus, merupakan pengetahuan yang sudah lama dikuasai oleh Daud sejak berpuluh-puluh tahun yang silam, yang sebagiannya adalah hasil penemuan para ilmuwan di negeri tersebut. Luar biasa, itulah hasil yang dicapai oleh negerinya pada waktu itu. Kemenangan telak yang diraih Daud bersama pasukan tentaranya telah membuat Raja Thalut ikut bangga. Rakyat pun ikut bergembira atas kemenangan ini. Tidaklah demikian dengan Daud. Daud masih menyisakan sedikit pekerjaan rumahnya, yaitu mengusir mundur seluruh pasukan asing dari negerinya, mengembalikan patok batas wilayah negerinya kepada kondisi batas semula, dan yang terakhir adalah berusaha memperluas wilayah negerinya hingga seluas-luasnya di kemudian hari. Yang terakhir inibisa dibilang suatu ambisi besar dari diri Daud terhadap kekuasaan yang ia miliki. Ia memang mempunyaiambisi besar untuk dapat menguasai negeri-negeri lain, agar seluruh negeri tunduk kepadanya. Tersiarnya kabar atas kemenangan telak Daud dalam pertempuran sampailah ke negeri Jalut. Jalut adalah penguasa suatu negeri dimana jumlah rakyatnya sangat banyak dan wilayah negerinya yang luas, dan rakyatnya yang berperawakan besar-besar dan tinggi-tinggi. Berita itu telah membuat Jalut penasaran dengan Daud. Jalut telah lama mengetahui bahwa negeri dimana Daud memerintah saat itu,adalah negeri kecil dengan penduduk yang sedikit. Ia merenungkan dan bertanya dalam dirinya, mengapanegeri itu menang melawan negeri-negeri penjajah yang tergolong kuat-kuat bala tentaranya. Apa yangmenyebabkan negeri kecil itu mampu mengalahkannya. Pikiran dan rasa penasaran Jalut tak dapatdibendung lagi. Kemudian ia mempersiapkan sebuah rencana besar untuk menginvasi negerinya Daudsecara frontal dan tiba-tiba, agar ia dapat melihat apakah Daud mampu menghadapi negerinya yang besardan kuat itu. Ia ingin menguasai sepenuhnya negeri Daud dan meruntuhkan kerajaan Thalut hingga keakar-akarnya dan memusnahkan seluruh peradaban yang ada di negeri itu. Demikianlah apa yang adadalam rencana Jalut tersebut. Beberapa tahun kemudian benarlah apa yang direncanakan pemerintahan Jalut itu, bahwa ia akan segera menguasai negeri Thalut agar semuanya berada dalam kekuasaannya. Invasi besar-besaran dilakukan. Beberapa penduduk negeri Thalut yang berada di perbatasan banyak yang tewas dibantai oleh bala tentara Jalut dengan kejamnya. Benar-benar sebuah genosida yang tak tanggung-tanggung dilakukan oleh pasukan Jalut. Berita ini sampai ke pusat kota, pemerintahan kerajaan Thalut. Kondisi negeri itu dalam keadaan siaga penuh. Raja memberlakukan darurat penuh dan seluruh aktifitas ekonomi dihentikan sementara. Daud sang panglima tertinggi kerajaan menyiagakan seluruh bala tentaranya agar bersiap-siapmenghadapi perang terbuka guna mengusir pasukan Thalut dari tindakan invasinya yang semena-menaitu. Mesin-mesin perang dikerahkan menuju ke perbatasan yang dikuasai Jalut.

Perang Frontal berlangsung hanya beberapa jam saja. Hasilnya sungguh diluar perkiraan Jalut, bahwa bala tentaranya banyak yang tewas. Prajuritnya yang tergolong perkasa dan tegap-tegap itu tak berarti sama sekali menandingi para prajurit Daud dalam perang tersebut. Mendengar banyak prajuritnya yang tewas dimedan pertempuran itu, Jalut menjadi berang mendengar hal itu. Ia menambah lagi pasukannya ke wilayah negeri itu. Tak tanggung-tanggung yang dikirim kesana, puluhan ribu tentaranya dikerahkan untuk menginvasi kerajaan Thalut. Hal ini tidak membuat gentar Daud yang mendengar kabar itu, bahwa Jalut mengirimkan puluhan ribu tentaranya ke wilayah Daud dengan prajurit yang tergolong tangguh-tangguh. Daud berpikir bahwa jumlah tentaranya tidak sebanding dengan jumlah tentara Jalut yang banyaknya empat kali lipat itu. Daud memanggil seluruh staf-stafnya untuk mendiskusikan perang tersebut. Kesepakatan dengan para staf kerajaan adalah keputusan untuk menggunakan senjata pemusnah masal yang baru-baru itu diuji cobakan oleh pihak militer kerajaan Thalut. Hasilnya adalah benar-benar Daud menggunakan senjata itu untuk tujuan mempersingkat peperangan yang terjadi, dan menyudahi konflik itu agar tidak berkepanjangan. Raja Thalut merestui penggunaan senjata tersebut. Senjata baru yang digunakan Daud dalam menghadapi perang dengan pasukan Jalut adalah senjata pemusnah massal yang memiliki daya ledak sedang. Senjata jenis ini dikenal di jaman kita dengan nama Rudal (Peluru Kendali). Ya, teknologi rudal pada saat itu merupakan teknologi yang sedang dikembangkan oleh kerajaan Thalut, dan masih dalam tahap uji coba. Jadi jelas ini merupakan kesempatan kedua Daud dalam menggunakan senjata-senjata baru pada saat keadaan negerinya sedang genting. Rudal-rudal disiapkan di setiap markas militer yang dekat dengan wilayah perbatasan yang dikuasai Jalut. Daud memerintahkan tentaranya untuk mundur dari wilayah-wilayah tempur. Hal in imerupakan inisiatif Daud agar para tentaranya tidak menjadi sasaran dari rudal-rudalnya sendiri. Para komandan-komandan tempurnya mengkondisikan pasukannya agar memancing pasukan Jalut memasuki wilayahnya lebih dalam lagi, tepatnya memancing mereka masuk dalam jarak tembak rudalnya yang sudah disiapkan itu. Pasukan Jalut tidak menyadari strategi yang diterapkan pasukan Daud. Akhirnya pasukan tentara Jalut benar-benar menjadi sasaran empuk bagi rudal-rudal Daud. Peluru Kendali yang menghantam wilayah tersebut sungguh dahsyat. Terbukti dengan sekali ditembakkan beberapa prajurit Jalut tewas terkena ledakan rudal tersebut. Bala tentara Jalut tidak menyadari hal tersebut. Mereka sungguh dibuat terkejut dengan ledakan besar yang memekakkan telinga tersebut. Mereka, para prajurit Jalut dibuat bingung dengan kondisi di medan pertempuran itu. Mereka bingung karena tidak ada satu pun prajurit Daud yang mereka hadapi, namun mereka hanya menghadapi serangan-serangan rudal yang entah darimana mereka tidak bisa menduganya. Tentara Jalut yang perkasa itu dibuat kocar-kacir olehpasukan Daud. Mereka ditumpas habis oleh pasukan Daud. Luar biasa, kemenangan telak bagi pasukan Daud dalam menghadapi pasukan Jalut.

Di dalam negerinya Jalut merasakan pukulan berat atas kekalahan tentaranya dalam menginvasi kerajaan Thalut. Ia tidak habis pikir, mengapa hal itu dapat terjadi. Padahal ia telah sering menganeksasi suatu negeri dan memusnahkan suatu bangsa hanya dalam tempo singkat. Namun tidak demikian dengan kerajaan Thalut ini. Kegundahan melanda raut wajahnya, serta kecemasan akan teknologi perang yang dimiliki oleh kerajaan Thalut itu. Pemerintahan Jalut memutuskan suatu langkah besar ke depan yakni menghadapi peperangan selanjutnya dengan rencana besar-besaran untuk menyerbu negeri Thalut itu.

Jumlah pasukan yang akan dikerahkan tidak tanggung-tanggung, sangat banyak jumlahnya hingga puluhan ribu prajurit setianya yang akan kembali merebut kerajaan Thalut nanti. Setelah persiapan diadakan, dan perbekalan penuh pada setiap pasukannya, Jalut mengambil strategi lain, yakni mengepung kerajaan Thalut dari berbagai penjuru arah. Dari arah selatan dan utara menembus barikade pasukan Daud, dan dari arah timur dan barat Jalut memerintahkan para prajuritnya untuk membantai setiap orang yang setia kepada kerajaan Thalut, tidak peduli wanita maupun anak-anak. Alhasil, sungguh tragis dan benar-benar Jalut membantai banyak orang di negeri Thalut itu. Bagaikan genosida yang pernah dilakukan Adolf Hitler pada zaman Nazi di Jerman dulu. Raja Thalut yang mendengar kabar bahwa banyak rakyatnya di wilayah timur dan wilayah barat mengalami nasib tragis dibantai oleh bala tentara Jalut, telah membuatnya pilu dan geram atas perilaku Jalut ini.

Thalut memerintahkan Daud agar mengirimkan pasukannya ke wilayah timur dan wilayah barat. Namun Daud menolak perintah Thalut. Daud memberikan alasan matang atas apa yang menjadi sikapnya tersebut. Ia menjelaskan kepada rajanya bahwa seandainya ia mengirimkan pasukan ke wilayah barat atau timur,maka wilayah kota akan mengalami kekosongan tentara yang menjaga kerajaan. Ia khawatir dengan serangan yang berasal dari utara dan selatan. Daud tahu persis strategi yang digunakan Jalut dalam perang ini. Kekosongan tentara Daud di tengah-tengah kota akan dimanfaatkan Jalut untuk melakukan penyerbuan langsung ke jantung pusat kerajaan. Jumlah pasukan Daud yang sedikit menjadi pertimbangannya dalam membantah perintah sang raja. Akhirnya Thalut pun mengerti apa yang menjadi pertimbangan Daud itu. Kali ini strategi Daud sangat jitu. Ia mengirimkan pasukan tank dan pansernya ke wilayah utara dan selatan guna menghadapi konfrontasi langsung dengan prajurit Jalut yang lebih besar jumlahnya ditempatkan di kedua wilayah ini. Sementara itu ia hanya mengirimkan sebagian pasukan infantrinya yang dibekali dengan senjata-senjata api yang mematikan guna menghadapi prajurit Jalut di wilayah barat dantimur, sekaligus mencoba untuk mengevakuasi rakyatnya dari kekejaman tentara Jalut. Rudal-rudaldipersiapkan di pusat kota untuk mengantisipasi kondisi perang di wilayah utara dan selatan. Bala tentara Jalut yang berada di wilayah barat dan timur berhasil dipukul mundur, namunkorban banyak yang berjatuhan lebih banyak dari pihak rakyat yang tidak berdosa. Ya, banyak anak-anak dan wanita yang menjadi korban keberingasan tentara Jalut. Walaupun tentara Daud terlambat mengantisipasi serangan tentara Jalut, namun mereka setidaknya telah berhasil memperkecil jumlah korban lebih banyak lagi. Dan tidak sedikit pula bala tentara Jalut yang tewas di tangan pasukanbersenjata kerajaan Thalut. Peperangan yang terjadi di wilayah utara dan selatan juga semakin seru dan menegangkan.Banyak pasukan Jalut yang semakin beringas tanpa peduli lagi dengan apa yang mereka hadapi saat itu.Mereka seakan-akan tidak takut lagi berhadapan dengan alat-alat berat dari pasukan Daud yang diarahkan kepada mereka. Apa mau dikata, peralatan perang yang bukan tandingan mereka itu bukanlah hal kecilyang harus dilawan begitu saja. Namun tekad dan keberingasan bukan pula tandingan akan sebuah teknologi perang yang dimiliki kerajaan Thalut. Hasilnya adalah korban-korban yang tewas mengenaskandi ujung senjata-senjata canggih yang dimiliki pasukan Daud itu. Medan pertempuran tersebut bagaikanajang pembantaian. Puluhan ribu pasukan Jalut tewas berguguran tak kuasa menghadapi tank-tank danpanser-panser Daud. Pasukan Daud berhasil memukul mundur pasukan Jalut. Bahkan dalam pelariannya tersebut, Jalut yang berada di tengah-tengah pasukannya yang melarikan diri tersebut berhasil digempur habis dan Jalut sendiri tewas beserta bala tentaranya itu. Tamatlah sudah Jalut sang diktator yang haus darah dan gila perang itu di tangan Daud. Kondisi negeri itu kini pulih kembali. Keamanan dan ketentraman terjamin hingga beberapa tahun kemudian. Tidak demikian halnya dengan kondisi kesehatan raja Thalut. Sepeninggalnya Thalut, Daud menaiki tahta kerajaan dengan aklamasi dari seluruh rakyatnya yang memilih dirinya meneruskannya sebagai raja pemimpin di negeri tersebut.

Ya, Daud telah menjadi raja dan memerintah rakyatnya dengan kebijakan-kebijakan politiknya yang membawa kemajuan dan pembaharuan di dalam negeri yang dipimpinnya itu. Banyak bangsa-bangsa lain yang meminta suaka politik ke negeri Daud dan tidak sedikit pula negeri-negeri lain yang meminta kepedulian negeri Daud untuk menyelesaikan problema-problema yang di hadapi oleh masing-masing negeri. Konsep-konsep hukum dan kebijaksanaan banyak ditiru oleh negeri lain, dan banyak pula konsep-konsep bernegara dipakai oleh setiap negeri yang ada pada masa itu. Konsep-konsep pembangunan dan peri kehidupan banyak membawa keberhasilan yan ggemilang di setiap negeri yang mencontoh negeri Daud ini. Benar-benar suatu kejayaan yang pernah diukir oleh seorang manusia seperti Daud ini. Seorang hamba pilihan Tuhan yang diangkatNya sebagai nabi pilihan, orang terkuat pada masanya, yang telah diberinya ilmu dan kebijaksanaan dalam dirinya da i Tuhan yang Maha Pengasih.

Daud pula sosok yang memegang teguh prinsip-prinsip ketegasan dan keuletan dalam berbuat dan bekerja demi masa depannya itu. Allah telah membimbingnya dan mengajarinya berbagai ilmu pengetahuan hingga Daud mampu melahirkan teknologi yang bagi kita itu mustahil ada pada masa itu. Ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi pada masa Daud bukanlah hal yang mustahil pernah ada. Seandainya kita merujuk pada kisah-kisah yang tersebut dalam Qur’an dan berbagai penemuan-penemuan arkeolog dan antropolog yang mengungkapkan semua kisah dan peradaban manusia pada masa lalu, kita akan semakin percaya walaupun pikiran kita masih diselimuti keraguan akan sebuah kebenaran, bahwa pada masa lalu manusia memang benar-benar telah mengalami kemajuan yang monumental dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sekalipun kita menolak bahwasannya peradaban yang dialami manusia pada abad sekarang ini adalah sebuah peradaban yang masih kalah jauhdibandingkan dengan peradaban yang pernah dicapai pada abad-abad yang lalu. Sebuah peradaban dan kemajuan ilmu yang sungguh luar biasa dan sulit diterima akal kita saat ini. Karena memang apa yang telah dicapai oleh manusia pada masa lalu belum dapat kita sejajarkan dengan kondisi kita pada masakini. Namun patutkah kita menepis dari apa yang telah diselidiki para ilmuan yang telah membawa kita keabad-abad yang silam dari berbagai hasil penemuan dan penelitiannya itu, untuk dapat kita renungkan dankita pikirkan kembali, hingga kita percaya bahwa keadaannya memang seperti itu.

(dikutip Dari H. Coco Al Mahdi, hasil Analisa Surat Alqur’an, temuan arkeologi  dan riset2  kontemporer)

 H. Coco Al Mahdi,