PEMERINTAH membangun Museum dan Monumen Islam Samudra Pasai di Desa Beuringen, Kecamatan Samudera, Aceh Utara. Pekerjaan bangunan museum sudah memasuki penyelesaian akhir, sedangkan monumen masih tahap konstruksi.
Pantauan ATJEHPOSTcom, Minggu lalu, lokasi museum tersebut berjarak sekitar 300 meter dari kompleks makam Sultan Malikussaleh, pendiri Kerajaan Islam Samudra Pasai. Dari bangunan museum ke monumen lebih kurang 100 meter.
Bangunan museum berdiri kokoh. Di atasnya tampak kubah putih. Namun bangunan museum belum dicat. Di ruangan dalam bangunan dua lantai itu terlihat sejumlah tumpukan marmer.
“Itu marmer malaga dari Ujung Pandang. Jadi untuk museum tinggal pasang marmer, jeruji, reling tangga dan pengecatan luar dalam. Itu ditargetkan tuntas akhir tahun ini. Sedangkan pagar dan ornamen-ornamennya mungkin akan dilanjutkan tahun depan,” kata Nurliana NA, Kepala Bidang Pariwisata dan Kebudayaan Dinas Perhubungan, Pariwisata dan Kebudayaan Aceh Utara melalui telpon selular, tadi sekitar pukul 13.20 WIB, Minggu, 14 Juli 2013.
Pembangunan Museum Islam Samudra Pasai dengan dana sekitar Rp6 miliar, kata Nurliana, dikerjakan sejak tahun 2011 lalu. Sedangkan Monumen Islam Samudra Pasai dibangun sejak 2012 dan diperkirakan butuh dana lebih kurang Rp45 miliar. “Ditargetkan monumen selesai 2015 nanti,” ujarnya.
Pekerjaan bangunan monumen saat ini memasuki pemasangan tiang. Kata para pekerja di lokasi, pekerjaan tahap kedua baru berjalan sekitar dua pekan. “Ini kelanjutan dari tahap pertama yang membangun pondasi,” ujar salah seorang pekerja.
Nurliana menambahkan, pembangunan Museum dan Monumen Islam Samudra Pasai itu sebagai upaya melestarikan sejarah dan tinggalan arkeologis Kerajaan Islam Samudra Pasai.[]
Pantauan ATJEHPOSTcom, Minggu lalu, lokasi museum tersebut berjarak sekitar 300 meter dari kompleks makam Sultan Malikussaleh, pendiri Kerajaan Islam Samudra Pasai. Dari bangunan museum ke monumen lebih kurang 100 meter.
Bangunan museum berdiri kokoh. Di atasnya tampak kubah putih. Namun bangunan museum belum dicat. Di ruangan dalam bangunan dua lantai itu terlihat sejumlah tumpukan marmer.
“Itu marmer malaga dari Ujung Pandang. Jadi untuk museum tinggal pasang marmer, jeruji, reling tangga dan pengecatan luar dalam. Itu ditargetkan tuntas akhir tahun ini. Sedangkan pagar dan ornamen-ornamennya mungkin akan dilanjutkan tahun depan,” kata Nurliana NA, Kepala Bidang Pariwisata dan Kebudayaan Dinas Perhubungan, Pariwisata dan Kebudayaan Aceh Utara melalui telpon selular, tadi sekitar pukul 13.20 WIB, Minggu, 14 Juli 2013.
Pembangunan Museum Islam Samudra Pasai dengan dana sekitar Rp6 miliar, kata Nurliana, dikerjakan sejak tahun 2011 lalu. Sedangkan Monumen Islam Samudra Pasai dibangun sejak 2012 dan diperkirakan butuh dana lebih kurang Rp45 miliar. “Ditargetkan monumen selesai 2015 nanti,” ujarnya.
Pekerjaan bangunan monumen saat ini memasuki pemasangan tiang. Kata para pekerja di lokasi, pekerjaan tahap kedua baru berjalan sekitar dua pekan. “Ini kelanjutan dari tahap pertama yang membangun pondasi,” ujar salah seorang pekerja.
Nurliana menambahkan, pembangunan Museum dan Monumen Islam Samudra Pasai itu sebagai upaya melestarikan sejarah dan tinggalan arkeologis Kerajaan Islam Samudra Pasai.[]
No comments:
Post a Comment