Friday, July 12, 2013

Halide Edip Adivar 'Kartini' dari Ottoman

Halide Edip Adivar
Halide Edip Adivar
Guratan pena Halide tajam mewakili kepekaannya terhadak kaum Hawa. 

Halide Edip Adivar, sang Kartini dari Turki. Namanya melegenda dalam perjuangan menjunjung hak-hak perempuan. Lahir dan dibesarkan dari keluarga yang terdidik. Ayahnya adalah sekretaris Sultan Ottoman Abdulhamid II.

Sosok yang lahir di Konstantinopel (Turki) mendapat didikan dari seorang guru privat yang didatangkan ke rumah. Halide belajar tentang Eropa dan sastra Ottoman, agama, filsafat, sosiologi, permainan piano, bahasa Inggris, bahasa Prancis, dan bahasa Arab. Dia belajar bahasa Yunani dari tetangganya dan belajar di Sekolah Yunani di Konstantinopel.

Pada 1899 hingga 1901, Halide belajar di American College for Girls. Ia adalah  perempuan Ottoman pertama yang mendapat pendidikan Barat. Setelah lulus, Halide menikahi gurunya, Salih Zeki Bey, dan memperoleh dua anak laki-laki. Meskipun begitu, dia tetap melanjutkan aktivitas intelektualnya.

Pada 1908 dia mulai menulis artikel pendidikan tentang dunia perempuan di media cetak, Tevfik Fikret, Tanin. Tulisannya tajam, sarat dengan kritik sosial. Ia hendak mengangkat derajat perempuan yang dalam sorotannya masih termarginalkan. Karena artikel pendidikan yang ditulisnya, Kementerian Pendidikan menggajinya untuk mengubah sebuah sekolah perempuan di Konstantinopel.

Dia menerbitkan novel pertamanya, Seviye Talip, pada 1909. Novel-novel yang ditulisnya terkesan kuat dengan karakter seorang wanita independen yang sukses mencapai impiannya. Seorang nasionalis Turki yang kuat. Beberapa cerita juga menyoroti peran sentral perempuan atas perjuangannya untuk kemerdekaan Turki.

Novel-novelnya, antara lain, Seviye Talip (1909), Handan (1912), Mevut Hükümler (1918), Yeni Turan (1912), Son Eseri (1919), Atesten Gömlek (1922), Çikan Kuri (1922), Kalb Agrisi (1924), Vurun Kahpeye (1926), dan beberapa karya lainnya.

Dia bekerja dengan Nakiye Hanim di bagian kurikulum dan mengubah cara mendidik dan juga mengajar etika dan sejarah di berbagai sekolah. Pada 1897, dia menerjemahkan buku Mother Jacob Abbott, kemudian dianugerahi Order of Charity oleh Sultan.

Organisasi pergerakan
Pada 1911 dia terlibat dengan Turkish Hearth dan menjadi anggota perempuan pertama pada 1912. Dia juga menjadi pendiri organisasi Elevation of Women (Taali-i Nisvan).

Selama perjalanannya ke Suriah, Halide bertemu dan menikahi suami keduanya Dr Adnan Adivar. Sepulang dari sana, Halide mulai mengajar di fakultas sastra di Universitas Istanbul. Saat itu, dia aktif dalam pergerakan nasionalis Turki yang banyak terpengaruh atas ide Ziya Gökalp.

Pada 1916-1917, Halide Edip berlaku sebagai inspektur di sekolah Damaskus, Beirut dan Mount Lebanon. Murid-murid sekolah ini, termasuk ribuan yatim piatu warga Armenia, Arab, Kurdistan, dan Turki.

Berdasarkan keterangan guru yang bekerja sebentar di bawahnya, Halide Edip merupakan seorang kepala dari 1.000 anak yatim di pegunungan yang sebagian besar merupakan anak-anak dari Armenia. Nama anak-anak ini diubah menjadi nama Muslim atas perintah dari Kemal Pasha. Tapi, menurut Halide, mereka hanyalah anak-anak dan belum paham soal agama.

Halide kemudian terlibat dalam pergerakan nasionalis Turki. Ia memberi pidato dan bekerja sebagai perawat dan pasukan dalam Perang Kemerdekaan Turki. Inggris mencoba mengasingkannya dan beberapa pemimpin lain ke Malta pada Maret 1920.

Halide Edip melarikan diri ke Anatolia bersama suaminya dan bergabung dalam Turkish National Resistance. Saat perjalanan ke Ankara, dia bertemu dengan Yunus Nadi, jurnalis yang telah memutuskan untuk bergabung dengan nasionalis.

Dalam pembicaraannya di stasiun kereta di Geyve pada 31 Maret 1920, mereka setuju mendirikan kantor berita untuk membentuk opini internasional soal Perang Kemerdekaan Turki. Mereka menamakannya, Anadolu Ajansi.

Setelah Turki merdeka, Halide tinggal di luar negeri bersama suaminya. Mereka di Prancis dan Inggris dari 1926 hingga 1939. Ia mengajar pula di Amerika dan India.

Halide mengumpulkan pandangan-pandangannya tentang India sebagai koloni Inggris dalam bukunya Inside India. Dia kembali ke Turki pada 1939 untuk mendirikan departemen sastra dan bahasa Inggris di Universitas Istanbul. Pada 1950, dia terpilih menjadi anggota Parlemen dan berhenti pada 1954.

Dia wafat pada 9 Januari 1964 di Istanbul dan dimakamkan di Merkezefendi Cemetery, Istanbul. 


Nashih Nashrullah
Redaktur : Heri Ruslan

No comments:

Post a Comment