Turki Usmani telah menorehkan sejarah luar biasa bagi Islam. Kekuatannya tak perlu dipertanyakan dengan banyaknya fakta sejarah yang membuktikannya. Kekhalifahan Usmani telah membawa dakwah Islam ke Barat dan Timur dunia, dari Eropa hingga Asia Tenggara.
Mengenai hal tersebut, wartawan Republika, Afriza Hanifa, mewawancarai Muhammad Ibrahim Hamdani, peneliti dan asisten Direktur Pusat Kajian Timur Tengah dan Islam Universitas Indonesia (PKTTI UI). Berikut petikannya.
Apa kontribusi terbesar Turki Usmani bagi dunia Islam?
Kontribusi terbesar yaitu saat direbutnya Kota Konstantinopel oleh Muhammad al-Fatih. Bahkan, itu juga sesusai hadis dari Imam Ahmad bahwa suatu ketika kerajaan Konstantinopel akan ditaklukkan, pemimpin yang dapat menaklukkan itu sebaik-baik pemimpin dan tentara yang dapat menaklukkannya adalah sebaik-baik tentara.
Di bawah pimpinan Sultan Muhammad al-fatih, Konstantinopel ditaklukkan dengan 100 ribu pasukan dan meriam canggih masa itu. Kemudian pengaruh yang lain, penyebaran Islam di Asia Tenggara dibantu juga oleh Turki Usmani karena hubungan Aceh dan Turki di abad 16 cukup erat. Bahkan secara diplomatis, Aceh mengaku sebagai wilayah yang dikuasai Turki Usmani. Abad 16 keduanya berhasil mengalahkan Portugis yang ingin menguasai Aceh. Namun, saat giliran Belanda yang ingin menguasai Aceh, Turki Usmani sedang mundur, jadi tidak berhasil melindungi Aceh.
Apakah saat Abbasiyyah runtuh, kekuasaan Islam hanya terpusat pada Turki Usmani?
Era Turki Usmani tidak seperti masa Abbasiyyah. Saat Abbasiyyah, dunia Islam bersatu. Namun, saat Turki Usmani, ada tiga kekuatan besar. Selain Turki Usmani di Timur Tengah dan Eropa, ada Dinasti Moghul di India, juga ada Dinasti Safawi di Iran. Tiga itu adikuasa. Bahkan, disebutkan pula untuk Asia Tenggara, Kesultanan Aceh berkuasa sehingga disebut empat kuasa Islam.
Meski terpecah tiga, Turki Usmani bisa disebut sebagai kekhalifahan terakhir?
Iya, karena di antara tiga itu, yang bertahan sampai abad ke-20 ya Turki Usmani. Yang lain kalah duluan. Moghul ditaklukkan sejak penjajahan Inggris ke India. Begitu pula Dinasti Safawi. Sehingga, tinggal satu yang bertahan, yaitu Turki Usmani.
Dari sisi budaya, apa yang ditorehkan Turki Usmani bagi peradaban Islam?
Ada salah satu bangunan yang terbaik, yakni Aya Sofia. Itu kan salah satu warisan arsitektur terbaik di Istanbul. Bidang arsitektur menjadi warisan Turki Usmani. Ada juga perpaduan budaya. Aya Sofia itu dulu gereja, begitu pasukan Islam menang, lalu diubah menjadi masjid. Namun, begitu kekhalifahan runtuh, diganti lagi menjadi museum. Sekarang ini pascanaiknya Perdana Menteri (Recep Tayyip) Erdogan, ada usaha-usaha diubah ke fungsi semula. Tapi sepertinya, belum membuahkan hasil karena ada kontroversi politik.
Lalu sekarang, masih adakah sisa-sisa kejayaan Turki Usmani?
Sekarang ini ada perubahan di Turki semenjak naiknya Perdana Menteri Erdogan dan Presiden Abdullah Gul. Saya lihat dari perkembangan sekarang, seiring dengan Arab Spring di Timteng, Turki ingin menjadi pemimpin dunia Islam. Ada aliansi baru dengan Mesir di bawah Mursi, kemudian dengan Palestina di bawah Hamas, dan sedikit dengan Qatar. Turki sepertinya berusaha kembali menjadi pemimpin dunia Islam.
Sejak tragedi Marmara yang diserang Israel, Turki yang dulu dikenal kepanjangan tangan AS melalui NATO, sekarang lebih seimbang. Ada usaha ke sana (memimpin dunia Islam), dengan membuat poros Palestina-Hamas, Mesir di bawah Mursi, ada juga aliansi sedikit pragmatis dengan Qatar karena sama-sama kebutuhan ekonomi, juga dengan Iran. Sebelum Mursi berkuasa, Turki kan nggak buka hubungan dengan Iran. Namun, kemudian saling membutuhkan. Tentu saat Mesir di bawah Husni Mubarak nggak pernah dibuka karena beda Suni Syiah. Tapi Mursi melihat lain, yakni untuk mengimbangi pengaruh AS dan sekutunya seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Jadi, ada semacam kekuatan baru. Turki dengan kekuatan ekonominya yang tumbuh bisa menjadi pemimpin baru dunia Islam. Tapi, mungkin agak terganggu dengan kudeta Mursi di Mesir. Namun, ketegasan Turki mendukung palestina merupakan sumbangan besar bagi dunia Islam. Sebelum Gul dan Erdogan, Turki nggak seperti itu.
Tapi sekarang ini Turki juga mulai ada demo, meski kecil. Apa Turki tidak akan terbawa demam Arab Spring?
Turki dari dulu sudah demokratis. Cuma memang ada ancaman sekuler ala Kemal Pasha, dengan militer yang langsung turun tangan. Tapi, demokrasi bagi Turki sudah terbiasa. Terbiasa pula intervensi militer kalau ada intervensi Islam.
Lalu ke depan, bisakah Turki memimpin dunia Islam?
Dunia Islam lihat wilayah yang mana dulu. Karena, apakah Saudi tidak dilihat sebagai pemimpin dunia Islam? Untuk ke depannya tergantung kelompok mana dulu. Kalau dari sisi demokrasi, negara-negara hasil Arab spring lebih dekat demokrasi. Adapun Saudi, UAE, dan negara-negara sekitarnya masih kerajaan dengan demokrasi terbatas. Apalagi, saat ini ada kudeta Mesir. Namun, jikalau Uni Eropa mengakui Turki maka semakin besar peran Turki untuk dunia Islam. Hanya saja sampai sekarang kan belum berhasil. Barat merasa terancam dengan bergabungnya Turki.
Redaktur : Heri Ruslan |
No comments:
Post a Comment