Wednesday, August 14, 2013
Adly Mansour Pengikut Sekte Sabatiyyah, Sekte Yahudi?
MUNGKIN banyak orang yang mengira, presiden interim Mesir Adly Mansour seorang muslim. Sebuah identitas yang masih tersembunyi ketika presiden Mursi terguling. Namun ketika Mesir makin memanas, secara bersamaan muncul sebuah pemberitaan bahwa Mansour adalah seorang Yahudi.
Wartawan kenamaan Al-Jazeera, Ahmad Manshur, mengatakan Presiden mesir yang baru itu sejatinya adalah seorang pengikut sekte sabatiyyah yaitu sekte yahudi.
Ingatlah sikap Muhammad mushtofa al-baradi’I, salah satu pimpinan kudeta—sekutu Iran, demikian dikatakan oleh Dr. Thoha Hamid al-Dulaimi ulama sunni Irak, ketika al-Baradi’I mengatakan kepada Adly Mansour: “Aku tidak ikut dewan Syuro yang mengingkari Holocaust!”
Ini adalah “uang muka” yang dibayarkan oleh al-Barade’I kepada Adly Mansour agar dimenangkan dalam pemilu palsu nanti. Kenapa demikian? Karena pemilu akan diawasi oleh militer dan dipalsukan, tentunya atas restu Amerika, Israel dan sekutunya dari Negara Arab.
Lalu mengapa Holocaust yang dijadikan sebagai uang muka oleh al-Baradi’I?
Dalam lembaran sejarah dunia, tragedi Holocaust sangat penting bagi bangsa Yahudi ,karena tragedi tersebut berhasil mengundang simpati masyarakat internasional terhadap Yahudi.
Kemudian oleh bapak Zionisme, Theodore Herzl dikemas dengan rapi “The Protocol Of Bassel”tersebut ,yang selanjutnya merupakan titik tolak bagi “pembenaran”berdirinya Judastate di Palestina.Holocaust yang kononnya di lakukan oleh Nazisme pimpinan Adolf Hitler terhadap jutaan orang yahudi itu ,tetapi sekarang masalah tersebut semakin kontroversial.
Misalnya, Salah seorang anggota Parlemen Rumania dengan keras menyangkalnya. Anggota Parlemen dari partai sosialis demokrat Rumania yang bernama Sova itu mengtakan,bahwa ketika pasukan Nazi Jerman menduduki Rumania hanya 24 orang Yahudi yang tewas,karena Nazi Jerman memang tidak melakukan apa yang dinamakan Holocaust itu.
Demikianlah pernyataan jurnalis Ahmad Manshur itu dikutip oleh Dr. Muhammad Musa al-Syarif seperti berikut ini:
Ini adalah adegan indah bagi masa depan Mesir dan Arab, yang berlomba memberikan pengakuan terhadap kudeta, kaum sekularis berjoget dan menari senang karenanya, hingga salah satu dari mereka yang penuh kedengkian—kepada Agama, Islam dan umat, mengumumkan bahwa ia dilahirkan kembali. Dan tanggal lahirnya adalah 30/6 maksudnya hari ini 30 juni 2013, hari dimana militer mesir mengkudeta pemerintah mesir yang sah hasil pemilu mesir 2012. [islampos/oujdacity.net]
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment