Sebagai manusia kadang kita lupa untuk melakukan sesuatu yang akan berguna dimasa-masa mendatang. Oleh karena itu mari kita balajar sambil menuai hasil yang tanpa disadari (JoelAbsol).
Penulis : Drs. Maskur Ahmad, M.Kes
Pengantar Ilmu Kesehatan Olahraga
Pendahuluan
Peranan olahraga dalam peningkatan kesehatan badan, pembinaan mental maupun watak bertambah memegang peranan penting. Dengan olahraga keharuman nama bangsa dapat ditingkatkan. Semua negara mencoba meningkatkan prestasi olahraganya untuk dapat berbicara dalam pertandingan-pertandingan olahraga.
Pengetahuan dasar yang mendukung mulai diperlukan bagi pembinaan atlit. Di negara-negara yang sudah maju pengetahuan kesehatan olahraga sudah mulai sampai kepada para atlet dan tidak terbatas pada para pelatihnya saja. Dengan mengetahui apa yang akan yang terjadi bila ia tidak berlatih sungguh-sungguh, maka seorang atlet sudah dapat mengetahui bagaimana prestasi yang akan dicapainya.
Pembinaan dan pengembangan olahraga pada peningkatan prestasi dapat dicapai bila ditunjang oleh berbagai disiplin ilmu yang erat kaitannya dengan olahraga itu sendiri, dan ilmu-ilmu tersebut merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Dengan adanya pengertian mengenai sebab dan akibat latihan serta cara latihan maka akan tumbuhlah motivasi. Atlet akan berlatih dengan sungguh-sungguh karena ia sadar akan penurunan prestasinya bila ia kurang berlatih.
Pengertian Ilmu Kesehatan Olahraga
Ilmu kesehatan olahraga atau Sport Medicine
merupan ilmu lintas bidang, seperti anatomi, fisiologi, biokimia, statistik, psikologi, test and measurements, motor learning, paedagogi, nutrition, histori, dan sosiologi.
Ilmu Kesehatan Olahraga mengalami kemajuan yang banyak, timbul bermacam-macam lembaga untuk meningkatkan peran kesehatan olahraga dalam peningkatan prestasi. Kalau dalam permulaannya kesehatan olahraga itu sibuk dengan mengobati kerusakan karena olahraga, maka lapangan menjadi sangat luas.
Kesehatan olahraga yang diinginkan sekarang, yaitu kesehatan olahraga untuk meningkatkan kualitas fisik, meningkatkan prestasi, pencegahan terhadap kerusakan, rehabilitas maupun pengobatan akibat kerusakan, dan rehabilitasi karena penyakit.
Pentingnya Kesehatan Olahraga
Pemerintah telah lama menyadari bahwa kegunaan olahraga, khususnya dalam peningkatan ketahanan nasional. Anjuran dan tindakan yang mengarah kepada mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga. Di negara yang sudah maju sudah tercapai kondisi semacam itu. Dalam tahun 1961 orang Amerika yang berjumlah 30 juta,dalam tahun 1971 jumlah itu meningkat menjadi 55 juta. Penelitian oleh Perrie dalam tahun 1978 dengan mendata jumlah anggota yang aktif dalam perhimpunan -perhimpunan olahraga didapatkan angka 300 juta, yang pada waktu itu merupakan dua kali jumlah penduduk Amerika. Hal ini menandakan bahwa banyak penduduk yang mengerjakan lebih dari satu macam olahraga.
Dengan peningkatan partisipasi olahraga maupun untuk peningkatan physical fitness
atau kesegaran jasmani, maka banyak sekali orang yang ingin mengetahui bagaimana tubuh itu bekerja, bagaimana mekanisme kerja tubuh pada waktu latihan atau olahraga. Untuk itu perlu ada penelitian lintas bidang peningkatan pengetahuan dan pengertian mengenai hal tersebut. Kini tak dapat diingkari lagi bahwa Ilmu Kesehatan Olahragamerupakan salah satu ilmu yang menyangkut bidang-bidang lain yang sangat banyak. Salah satu negara yang mempraktekkan ilmu ini secara luas ialah Jerman Timur, sebuah negara yang tidak besar, dan penduduknya hanya 17 juta orang.
Dalam tahun 1976 Jerman Timur memenangkan 90 medali dengan perincian 40 medali emas. Mereka mendapat medali emas lebih banyak dari pada Amerika Serikat dan sedikit di bawah Uni soviet. Salah satu sebab ialah karena kesehatan olahraga di negara tersebut telah mendarah daging.
Sejarah Kesehatan Olahraga
Sejak olimpiade musim dingin ke-2 dalam tahun 1928, istilah Kesehatan Olahraga sudah mulai timbul dan terus berkembang pesat. Dalam tahun 1954 di Amerika telah didirikan Amerika College of Sport Medice.
Namun sejarah Kesehatan Olahraga itu sendiri telah ada sejak sebelum Kristus, yaitu pda masa Yunani, abad ke 17 dan 18, serta pada abad ke 19 dan 20.
Pada masa Yunani, yaitu seorang Herodicus guru Hipockrates telah mengembangkan serta pengaruh diet serta manfaat latihan untuk rehabilitas fisik (physical rehabilitation). Herophilus dan Eristraktus yang mengajar di Sekolah Kedokteran di Alexandria juga berpendapat sama. Philostraktus mengenai penggunaan diet pada latihan yang berat, tidur di atas kulit hewan yang direntangkan di atas lantai, serta mandi air dingin dari gunung. Ia juga sadar akan pengaruh yang membahayakan dari suhu serta kejenuhan uap air.
Pada masa periode Romawi, Gallen dari Pergamos adalah orang pertama yang menguraikan tubuh manusia. Mereka juga mengetahui bahwa fungsi otot hanyalah kontraksi. Aurelianus mengembangkan penggunaan hidroterapi dan juga menganjurkan latihan sesudah operasi. Kemudian pada masa Yahudi dari Persia, pada abad ke-10 para dokter muslim menerjemahkan pekerjaan dari dokter zaman Yunani dan Roma. Yang termashur adalah Avicenna. Malmonides adalah seorang dokter Yahudi pertama yang menjadi penganut Gallen dan menerjemahkan serta menulis buku medis maupun keagamaan dalam bahasa arab.
Sedangkan pada zaman Renaissance, dengan penemuan tulisdan-tulisan dari periode Yunani dan Romawi oleh kaum muslimin, maka barulah para ilmuwan dan dokter Eropa menyadari akan kemajuan-kemajuan ilmu kedokteran pada masa yang lalu. Vittorino da Feltre mendirikan sekolah dimana olahraga dan latihan fisik merupakan bagian integral dari aspek pengajaran. Latihan fisik yang diberikan bervariasi dan tergantung dari musim.
Pada awal abad ke-19 Marsilius Cagnatus mengemukakan tentang supervisi dokter dalam olahraga. Ambroise Parei seorang ahli bedah Prancis menilai pentingnya latihan sesudah operasi fraktur. Fabricus menggunakan pengetahuan fisika dan mekanika untuk mempelajari aksi otot. Selanjutnya Holland dan Stahl menganggap pentingyan latihan dalam pencegahan penyakit. Bersamaan dengan banyaknya penemuan yang berhubungan dengan kesehatan seperti anesthesia, penemuan kuman penyakit oleh Pasteur, dan antiseptik oleh Lister, mengakibatkan perhatian dari dokter-dokter terhadap pengunaan latihan jasmani untuk penyembuhan berkurang.
Bersambung...